1. Arsip Kuliah Al-Hikam (KAH)

KAH16. Kitab Al-Hikam Hikmah ke-16

Kuliah Al-Hikam – Selasa, 12 Jumadil Awal 1444 H / 6 Desember 2022

بسم الله الرحمن الرحيم
أَشْهَدُ اَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللّٰه
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

# Al-Hikam, Hikmah ke-16

كيفَ يتصوَّرُ ان يحجبهُ شيىءٌ وهوالذى اظهركلَّ شيىءٍ

“Bagaimana dapat dibayangkan bahwa Allah dapat dihijab [dibatasi tirai] oleh sesuatu padahal Allah yang menampakkan [mendhohirkan] segala sesuatu.”

Pengantar
Bab ini membahas manusia tidak ada alasan untuk tertutup dari Allah SWT. Artinya seorang hamba yang menggunakan mata hatinya yang baik, semestinya tidak mengenal istilah hijab dari Allah SWT.

Perlu dipahami bahwa Allah SWT adalah Az Zahir, Al Bathin, Allah Yang Maha Nyata dan Yang Maha Dekat”. Bagaimana terbayangkan Allah SWT tertutupi sesuatu padahal IA yang menampakkan segala sesuatu. Tidak terbayang Allah SWT terhijabi oleh sesuatu padahal Allah SWT tampak pada segala sesuatu. Bagaimana terbayang sesuatu menutupi Allah SWT, padahal Allah itu tampak untuk segala sesuatu. Bagaimana sesuatu terhijabi dari Allah SWT, padahal IA yang Maha Tampak sebelum adanya sesuatu. Tidaklah terbayang dalam pikiran sesuatu menghijabi Allah SWT, padahal IA yang maha Esa dan lebih dekat darimu daripada segala sesuatu. Bagaimana sesuatu yang ada tampak pada sesuatu yang tidak ada. Bagaimana sesuatu yang berubah bisa tetap bersama dengan yang memiliki sifat kekekalan.

Pelajaran dari hikmah:

  1. Tidak ada alasan bagi manusia untuk terhijabi dari Allah SWT, karena Allah SWT Maha Tampak. Allah SWT itu Maha Dekat kepada hambaNYA, lebih dekat dari segala sesuatu.
  2. Hendaknya manusia terus bermusyahadah kepada Allah SWT. Seorang manusia harus beribadah seakan-akan melihat Allah SWT (Ihsan).
  3. Untuk manusia dapat mencapai Ihsan, harus meniatkan hidupnya untuk ibadah. Sehingga setiap hal yang dilakukan hanya berdasarkan untuk ibadah dan bermohon kepada ridha Allah SWT.
  4. Manusia hendaknya terus membersihkan mata hatinya agar tidak terhijabi dari Allah SWT.

Beberapa hal yang menyebabkan mata hati manusia tertutup:

  1. Banyaknya dosa yang telah diperbuat. Dosa kan menjadi selaput yang mengotori hati sedikit demi sedikit. Dimana bila semakin lama dibiarkan dapat menjadikan mata hatinya buta terhadap keberadaan Allah SWT.
  2. Fokus dan terbuai dengan yang ada di dunia ini (ghaflah), sehingga lupa dan berpaling dari Allah SWT.
  3. Sengaja melupakan keberadaan Allah SWT (Nisyan).
  4. Berbalik arah / membelakangi Allah SWT.

Manusia tidak boleh merasa pesimis dengan pencapaian kebaikan dan kemuliaan. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencapai Iman-Islam-Ihsan:

  1. Memperbaiki ketaatan kepada Allah SWT. Dapat dimulai dari melakukan perintah-perintah Allah SWT.
  2. Menyisir adakah larangan Allah SWT yang masih dijalankan.
  3. Merapikan pelaksaan hal-hal yang sifatnya sunnah.
  4. Menyisir hal-hal yang sifatnya makruh namun masih ditunaikan.
  5. Menganalisa dan memperbanyak dzikir.
  6. Diperbaiki dan diperbanyak tilawahnya, karena di dalam tilawah ada dzikir dan tadabbur.
  7. Meningkatkan tafakur agar lebih banyak mengagumi penciptanya bukan ciptaannya.
  8. Secara khusus mengasah hati dengan program-program menguatkan hati sesuai dengan ajaran Islam.

Wallahu a’lam bishowab
Ditulis oleh Tim Formula Hati (DA)

Kutipan:
https://www.laduni.id/post/read/64516/kajian-kitab-al-hikam-pasal-16-allah-tak-bisa-dihijab-oleh-apapun.html

Comments to: KAH16. Kitab Al-Hikam Hikmah ke-16

Your email address will not be published. Required fields are marked *