1. Arsip Kuliah Al-Hikam (KAH)

KAH27. Kitab Al-Hikam Hikmah ke-27

Kuliah Al-Hikam – Selasa, 8 Sya’ban 1444 H / 28 Februari 2023

بسم الله الرحمن الرحيم
أَشْهَدُ اَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللّٰه
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

# Al-Hikam, Hikmah ke-27
  1. مَنْ أَشْرَقَتْ بِدايَتُهُ أَشْرَقَتْ نِهايَتُهُ.

Barang siapa yang bersinar permulaannya, akan bersinar pula akhirnya.

Sebaliknya, barang siapa yang redup permulaannya, akan redup pula akhirnya.

Di dalam tazkiyatun nafs, seseorang itu ibarat meniti jalan untuk mencapai satu posisi yang baik yang dipenuhi dengan sifat dan akhlak yang mulia. Ada yang disebut dengan maqam atau tangga. Ketika seseorang memulai satu proses untuk memperbaiki diri, maka ia akan melalui jalan-jalan cabang iman dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Konsep mendekatkan diri ini ibarat sebuah perjalanan. Barang siapa yang di awal perjalanan ini bersinar, maka di akhirnya juga akan bersinar. Ketika seseorang di awal perjalanannya sudah tekun menjalaninya yakni total memulainya dengan hati yang jujur, maka insya Allah hatinya akan menjadi baik. Sifat-sifat yang ia tekuni satu persatu insya Allah akan menjadi bagian darinya. Kapan semuanya akan berakhir? Ketika pada akhirnya ia akan dipanggil oleh Allah SWT.

Sejak awal, semua hal dikembalikan kepada Allah. Kalau sudah demikian, maka sejak awal perjalanan ia akan muraqabah kepada Allah yakni merasakan kehadiran Allah di dalam segala kondisi. Ia akan memantaskan dirinya untuk bisa mendapatkan bimbingan Allah. Kalau di awalnya bisa seperti ini, maka di akhirnya insya Allah ia akan bersinar.

Makna bersinar

  1. Sejak awal, seseorang sudah memiliki komitmen yang baik untuk taat. Sejak awal, seseorang sudah sungguh-sungguh menjalani ketaatan. Seseorang menekuni ketaatan dan komitmen kepada Allah dengan bersungguh-sungguh.
  2. Sejak awal, seseorang selalu muraqabah dengan Allah. Sejak awal, seseorang mengembalikan semuanya kepada Allah.
  3. Seseorang menjalani dzikir dengan istiqamah. Kalau hanya sedikit yang dikerjakan, ini ibarat tanaman yang tidak cukup disiram dengan air. Dzikir itu bagaikan obat.

Yang perlu dilakukan untuk bisa taat sampai akhir:

  1. Menata niat
  2. Menata dan memperbaiki ketaatan
  3. Masuk ke dalam bab muraqabah, yakni merasa terus diperhatikan Allah
  4. Menjaga ketaatan dengan dzikir yang istiqamah

Untuk memperbaiki diri, sejak awal kita perlu menata niat.

Niat yang baik:

  1. Niat yang ikhlas kepada Allah untuk memperbaiki diri
  2. Niat yang jujur, yakni bersungguh-sungguh menjalaninya secara optimal

Wallahu a’lam bishowab
Ditulis oleh Tim Formula Hati (AA)

Comments to: KAH27. Kitab Al-Hikam Hikmah ke-27

Your email address will not be published. Required fields are marked *