1. Arsip Kuliah Tazkiyatun Nafs (KTN)

KTN74. Al-Ghofur

Kuliah Tazkiyatun Nafs – Selasa, 5 Dzulhijjah 1443H / 5 Juli 2022

بسم الله الرحمن الرحيم
أَشْهَدُ اَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللّٰه
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

Al Ghofur dalam konteks pengampunan ada 3 Sifat Asma Allah yang berkaitan Al Ghafir, Al Gaffar & Al Ghofur.

Kata Al Ghafir disebutkan dalam Al Quran
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

‎غَا فِرِ  الذَّنْبِۢ  وَقَا بِلِ  التَّوْبِ  شَدِيْدِ  الْعِقَا بِ  ذِى  الطَّوْلِ   ۗ لَاۤ  اِلٰهَ  اِلَّا  هُوَ   ۗ اِلَيْهِ  الْمَصِيْرُ

“yang mengampuni dosa dan menerima tobat dan keras hukuman-Nya; yang memiliki karunia. Tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nyalah (semua makhluk) kembali.”
(QS. Ghafir 40: Ayat 3)

Al Ghaffar disebutkan dalam Al Quran
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

‎فَقُلْتُ  اسْتَغْفِرُوْا  رَبَّكُمْ   ۗ اِنَّهٗ  كَا نَ  غَفَّا رًا  

“maka aku berkata (kepada mereka), Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, sungguh, Dia Maha Pengampun,”
(QS. Nuh 71: Ayat 10)

Al Ghofur disebutkan dalam Al Quran ada 99 kali dalam Al Quran, salah satunya.
Allâh Azza wa Jalla berfirman, yang artinya :
“ … Dan mohonlah ampunan kepada Allâh. Sungguh, Allâh Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (al-Baqarah/2:199)

Al Ghafir maknanya yang mengampuni hambaNya
Al Ghaffar maknanya menutupi dosa dengan ampunan sehingga dosa tidak terlihat.
Al Ghofur makna mengampuni dosa- dosa hambanya baik yang besar maupun yang kecil.

Allah sangat sering mengampuni dan menutupi dosa hambanya baik dosa besar maupun dosa kecil
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

‎نَبِّئْ  عِبَا دِيْۤ  اَنِّيْۤ  اَنَا  الْغَفُوْرُ  الرَّحِيْمُ  

“Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa Akulah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang,”
(QS. Al-Hijr 15: Ayat 49)

secara Bahasa makna dari :
Al Gaffar yaitu Allah banyak mengampuni dosa-dosa hambanya.
Al Ghofir adalah dia menutupi dosa hambanya yang lalu dan yang akan datang
Al Ghofur adalah yang banyak menutupi dan mengampuni dosa hambanya baik yang dosa besar maupun yang kecil.

Dalam konteks ini seorang hamba yang dzalim adalah akan berhadapan dengan sifat Al Ghofir.
Kalau Dzalum akan berhadapan dengan sifat Allah Al Ghoffar.
Kalau Dzalam akan berhadapan dengan sifat Allah Al Ghofur.

Ampunan secara bahasa adalah memakaikan sesuatu agar tidak kotor.
Maknanya adalah Allah menjaga dari Azabnya, untuk seorang hambanya yang berdosa

Hadits-hadits tentang pengampunan Allah terhadap hambanya :

Nabi Muhammad SAW, bersabda :
“Setiap anak Adam pasti berbuat dosa, dan sebaik-baik pembuat dosa adalah mereka yang bertaubat”. (HR.Tirmidzi).

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allâh Azza wa Jalla berfirman, ‘Hai anak Adam! Sesungguhnya selama engkau berdo’a dan berharap hanya kepada-Ku, niscaya Aku mengampuni dosa-dosa yang telah engkau lakukan dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam ! Seandainya dosa-dosamu setinggi langit, kemudian engkau minta ampunan kepada-Ku, niscaya Aku mengampunimu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam ! Jika engkau datang kepadaku dengan membawa dosa-dosa yang hampir memenuhi bumi kemudian engkau bertemu dengan-Ku dalam keadaan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun, niscaya Aku datang kepadamu dengan memberikan ampunan sepenuh bumi.”  
[HR. at-Tirmidzi, dan beliau berkata: Hadits ini hasan shahih].

dalam hadis lain disebutkan :

‎يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِيْ بِقُرَابِ الْأَرْضِ خَطَايَا ، ثُمَّ لَقِيتَنيْ لَا تُشْرِكُ بِيْ شَيْئًا ، لَأَتَيْتُكَ بِقُرَابهَا مَغْفِرَةً.

Hai anak Adam! Jika engkau datang kepadaku dengan membawa dosa-dosa hampir sepenuh bumi kemudian engkau bertemu dengan-Ku dalam keadaan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun, niscaya Aku datang kepadamu dengan memberikan ampunan sepenuh bumi.

‎يَا ابْنَ آدَمَ ، إنَّكَ مَا دَعَوْتَنِيْ وَرَجَوْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ فِيْكَ وَلَا أُبَالِيْ

Hai anak Adam! Sesungguhnya selama engkau berdo’a dan berharap hanya kepada-Ku, niscaya Aku mengampuni dosa-dosa yang telah engkau lakukan dan Aku tidak peduli

Allah berfirman, “Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku tidak akan henti-hentinya memaafkan mereka, selama mereka memohon ampun kepadaku

Makna Maghfirah secara Bahasa yaitu :
Allah Maha mengampuni
Maghfirah adalah hak Allah SWT untuk mengampuni kita atas segala dosa-dosa kita (dosa kecil, karena dosa besar hanya diampuni dengan taubat).
Istighfâr ialah meminta maghfirah (ampunan) sementara maghfirah adalah perlindungan dari pengaruh buruk dosa-dosa.

Pemahaman Asma Allah tentang keyakinan Al Ghafir, Al Ghaffar dan Al Ghofur yaitu Semakin menyakini Asma Allah bahwa :

  1. Allah Maha mengampuni dosa-dosa hambanya baik yang besar maupun kecil, terdapat didalam Al Quran
  • Az zumar ayat 53.
  • An nisa ayat 150
    -An Najm ayat 32
    -Al Furqon ayat 70
  1. Saking luasnya Ampunan Allah, justru karena menyakini itu, dia tidak akan bermaksiat.
    meyakini bahwa Sesungguhnya Allah maha mengampuni hamba-hambanya yang mau bertaubat & memohon Ampun

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
wa innii laghoffaarul limang taaba wa aamana wa ‘amila shoolihang summahtadaa
“Dan sungguh, Aku Maha Pengampun bagi yang bertobat, beriman, dan berbuat kebajikan, kemudian tetap dalam petunjuk.”
(QS. Ta-Ha 20: Ayat 82)

  1. Hendak itu kita diharapkan rajin bertaubat kepada Allah, Ketika seorang hamba tahu, bahwa sesungguhNya RobbNya Maha Pengampuni dosa-dosa hambanya.

Beberapa cara untuk mendapatkan Ampunan dari Allah SWT yaitu :

1. Rajin Istigfar

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

‎فَقُلْتُ  اسْتَغْفِرُوْا  رَبَّكُمْ   ۗ اِنَّهٗ  كَا نَ  غَفَّا رًا  

“maka aku berkata (kepada mereka), Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, sungguh, Dia Maha Pengampun,”
(QS. Nuh 71: Ayat 10)

Sesungguhnya aku menghitung dalam majelis, seorang hamba yang mengucapkan Istigfar.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sayyidul istighfâr (istighfâr yang paling utama) ialah seorang hamba berkata :

‎اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ، وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْليِْ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ.

Ya Allâh, Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak diibadahi kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku (yakin) dengan janji-Mu dan aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan apa saja yang telah aku perbuat. Aku mengakui nikmat-Mu (yang diberikan) kepadaku, aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

‎وَاللهِ إِنِّيْ لَأَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأتُوْبُ إِلَيْهِ فِيْ الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِيْنَ مَرَّةً

Demi Allâh, aku sungguh minta ampunan kepada Allâh dan bertaubat kepada-Nya dalam satu hari lebih dari tujuh puluh kali.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

‎إِنَّهُ لَيُغَانُ عَلَى قَلْبِيْ وَإِنِّيْ لَأَسْتَغْفِرُ اللهَ فِيْ الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ.

Sungguh hatiku ditutup (dari lalai dzikir) dan aku minta ampunan kepada Allâh dalam sehari sebanyak seratus kali.

Kesimpulannya, obat dosa-dosa ialah beristighfâr, diriwayatkan dari Abu Dzar Radhiyallahu anhu  berkata, “Sesungguhnya setiap penyakit mempunyai obat dan obat dosa ialah istighfâr.”

Jadi, istighfâr adalah meninggalkan dosa-dosa yang telah lalu, sementara taubat adalah tidak terus menerus dalam perbuatan (dosa) pada waktu yang akan datang.

  1. Bertaubat*
    Disebut bertaubat harus memenuhi tiga rukun yaitu :

Syarat-syarat taubat yaitu :

  1. Berhenti dari semua dosa dan maksiat
  2. Menyesali perbuatan dosa yang dilakukan.
  3. Berkemauan keras dan bertekad untuk tidak mengulangi lagi perbuatan dosa tersebut.

3. Menutupi kesalahan orang Mukmin
Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa menutupi aib seorang Muslim, Allah akan menutupi aib orang tersebut di dunia dan akhirat” (HR Ibnu Majah).

Kita bisa membuka aib orang lain dengan syarat :

  • Jika.diperlakukan untuk pengadilan
  • Jika orang itu sendiri yang membongkar aibnya.
  • Jika dibuka untuk melakukan kemaslahatan orang banyak.

4. Memperbanyak Amal Sholeh
5. Berwudhu
6. Shalat
7. Bersedekah
8. Menyayangi makhluk Allah

Memahami Al Ghofur yaitu :

  • Banyak melakukan kebaikan-kebaikan & Amal sholeh.
  • Belajar dari Asma Allah, maka jadilah hamba yang pemaaf*
  • Jadilah hamba-hamba Allah yang pemaaf, bukan menjadi hamba yang mudah sakit hati.

*Indikasi kalau, Allah mengampuni dosa-dosa kita yaitu :

  • Apabila kita sudah memenuhi rukun taubat.
  • Apa setelah kita taubat itu ada Inabah yaitu ada perubahan besar dalam diri kita
  • Ada perubahan selera, yaitu menyukai kebaikan bukan menyukai keburukan
  • Terkadang taubat itu disertai dengan ujian. Maka dengan Ujian itu apa masih istiqomah dengan pertaubatannya.

Wallahu A’lam bishowab

Comments to: KTN74. Al-Ghofur

Your email address will not be published. Required fields are marked *