1. Arsip Kuliah Tazkiyatun Nafs (KTN)

KTN78. Takholluq (Mengikuti Akhlak Rasulullah)

Kuliah Tazkiyatun Nafs – Selasa, 4 Muharram 1444H / 2 Agustus 2022

بسم الله الرحمن الرحيم
أَشْهَدُ اَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللّٰه
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

Metode dalam Tazkiyatun Nafs:

  1. Takhalli atau tahalli adalah menanamkan sifat baik, maka muncul pembahasan tentang maqom.
  2. Takhlia atau tajalli adalah belajar menghilangkan penyakit hati. Metode ini memunculkan pembahasan tentang penyakit hati atau talbisu iblis.
  3. Takhoqquq adalah mengimplementasikan makna-makna Asmaul Husna.
  4. Takholluq adalah belajar mengikuti akhlak Rasulullah SAW. Kajian yang muncul adalah kajian Syamail Muhammadiyah.

Takholluq adalah kita belajar langsung dari Syamail Rasulullah SAW, misalnya bersikap sabar & Tawakkal. Dari bahasan Takholluq, Takholaqoq atau Takholuqun adalah berakhlak, yaitu kita berakhlak dengan akhlak Nabi.

  1. Takholluq itu diperlukan untuk praktek Tazkiyatun Nafs yang nanti ujungnya kepada adab & akhlak.
  2. Kalau kita kaji secara dalam adalah kualitas hati sifat masing-masing orang. Dengan Takholluq kita bisa memberi penjelasan lebih secara kongkrit. Misalnya dengan sifat sabar yang dengan sabar ada batasnya. ada penjelasan lebih dengan mengkoridori pada tempatnya.
  3. Dengan Takholluq kita akan melihat apakah pelajaran tazkiyatun nafs kita berhasil, dengan mempraktekan langsung dalam kehidupan.

Takholluq maknanya berakhlak dengan nama-nama Allah yang mulia serta meneladani Rasulullah SAW. Ini adalah upaya perwujudan sifat-sifat Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari.

Ada sekian pembahasan yaitu Syamail Muhammadiyah yaitu menggambarkan sosok sehari-hari Rasulullah SAW. Imam Tarmidzi adalah yang pertama memunculkan pelajaran tentang syamail sehingga tumbuh mahabbah kepada Rasulullah SAW.

Anas bin Malik adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang mendapat kesempatan melayaninya selama 10 tahun. Sejak usia 10 tahun, ia menjadi pelayan Rasulullah, yang melayani langsung segala kebutuhan Rasulullah SAW. Contoh kemuliaan Akhlak Nabi Rasulullah SAW, dari Hadits Anas Bin Malik berkata bahwa saya melayani Nabi Muhammmad SAW selama 10 tahun, dia tidak pertama mengatakan Uffh, dan tidak menghardik Anas. Ini menunjukkan mulianya sifat Nabi.

Dari hadits nabi tadi, kita belajar untuk tidak banyak menggugat atau menuntut seseorang. Sehingga semakin mulia seseorang adalah dengan tidak banyak berbicara. Anas bin Malik berkata: “Rasulullah SAW adalah orang yang paling bagus akhlaqnya, yang paling lapang dadanya, dan yang paling dermawan.”

Leadership yang baik adalah seorang yang berhasil membuat orang lain dibawahnya menjadi leader seperti dirinya.
Ketika seorang leader tidak baik, situasi ini akan berpengaruh kepada bawahannya sehingga menjadi tidak baik.

Dari Annas: “Saya tidak pernah mencium keringat Nabi melainkan seperti Bau Wangi katsuri.” Annas juga mengatakan, “Belum pernah aku mencium bau minyak wangi, parfum atau apa saja seharum aroma Rasulullah SAW.” (HR Muslim). Nabi dibekali oleh Allah SWT dengan kondisi badan yang wangi. Nabi menjadi semakin mulia akhlaknya karena wangi badannya.

Dari Riwayat Anas ra. mengatakan: “Saya melayani nabi selama 10 tahun, tidak semua perkara beliau inginkan Sifat ini menunjukkan Rasulullah adalah lapang dada, sabar dan menerima keadaan (mudah) menimbulkan sifat Zuhud.”

Tazkiyatun Nafs adalah bagi siapa saja yang mau belajar untuk berlapang dada, memiliki kedalaman hati, dan nyaman dalam bermuamalah. Tazkiyatun nafs bukan menjadikan seseorang menjadi semakin angker dan merasa suci. Tazkiyatun nafs merupakan cara untuk mensucikan jiwa manusia dari sifat-sifat tercela dengan melakukan sifat-sifat terpuji yang kemudian akhlak atau perilaku terpuji tersebut dapat direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Rasulullah sanggup menerima keadaan yakni dengan berlapang dada. Beliau adalah pribadi yang mudah dan nyaman.

Ketika kita bicara tentang Tazkiyatun nafs bersamaan pula kita berbicara dengan tata cara ibadah. Ibadah-ibadah tersebut ada 2 sisi, yang meliputi:

  1. Tazkiyatun Nafs berdampak sebagai pembersihan hati
  2. Tazkiyatun Nafs berdampak dengan kualitas ibadah
  3. Tazkiyatun Nafs berdampak sehingga ibadah menjadi nikmat

Itulah tahapan menyucikan diri atau tazkiyatun nafs bagi kita umat Islam. Keberhasilan seseorang dalam melakukan tazkiyatun nafs akan mewujud dalam aktivitas sehari-harinya, termasuk sholat secara khusyu, selalu hati-hati dalam perbuatan dan ucapan, menunaikan zakat, dan seterusnya.

Wallahu a’lam bishowab
Ditulis oleh Tim Formula Hati (UZ)

Comments to: KTN78. Takholluq (Mengikuti Akhlak Rasulullah)

Your email address will not be published. Required fields are marked *