1. Arsip Kuliah Tazkiyatun Nafs (KTN)

KTN68. Al-Aziz

Kuliah Tazkiyatun Nafs – Selasa, 23 Syawal 1443H / 24 Mei 2022

بسم الله الرحمن الرحيم
أَشْهَدُ اَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللّٰه
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

#MEMAHAMI ASMAUL HUSNA AL-AZIZ

Al-Aziz disebutkan dalam beberap surah dalam Al-Qur’an seperti:

Surah Hud: 66
فَلَمَّا جَاۤءَ اَمْرُنَا نَجَّيْنَا صٰلِحًا وَّالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ بِرَحْمَةٍ مِّنَّا وَمِنْ خِزْيِ يَوْمِىِٕذٍ ۗاِنَّ رَبَّكَ هُوَ الْقَوِيُّ الْعَزِيْزُ – ٦٦
Maka ketika keputusan Kami datang, Kami selamatkan Saleh dan orang-orang yang beriman bersamanya dengan rahmat Kami dan (Kami selamatkan) dari kehinaan pada hari itu. Sungguh, Tuhanmu, Dia Mahakuat, Mahaperkasa.

Surah Saba: 27
قُلْ اَرُوْنِيَ الَّذِيْنَ اَلْحَقْتُمْ بِهٖ شُرَكَاۤءَ كَلَّا ۗبَلْ هُوَ اللّٰهُ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ – ٢٧
Katakanlah, “Perlihatkanlah kepadaku sembahan-sembahan yang kamu hubungkan dengan Dia sebagai sekutu-sekutu(-Nya), tidak mungkin! Sebenarnya Dialah Allah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.”

Surah Yasin: 38
وَالشَّمْسُ تَجْرِيْ لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ۗذٰلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِۗ – ٣٨
dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui.

Al-Mulk : 2
ۨالَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ – ٢
Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.

Al-‘Aziz merupakan salah satu nama terbaik Allah yang menunjukkan kehebatan, keperkasaan, kekuatan, keperkasaan, dan kemantapan. Al-‘Aziz mengandung arti bahwa Dia Maha Mengalahkan siapa saja yang melawan-Nya, dan tidak akan terkalahkan oleh siapa pun. Al-Aziz artinya maha mulia, sifat ini yang sering disebutkan dalam Al-Quran, secara bahasa adalah yang kuat, perkasa dan maha menang yang tidak mungkin dikalahkan. Al-Aziz bermakna izzah yaitu mempunyai kekuatan, kekokohan dan kemenangan.

Menurut syaikh muhammad Khalil Harras memberikan makna Asmaul Husna Al-Aziz dalam 3 sifat izzah, yaitu
1) ‘Izzah yang berasal dari kata عَزَّ-يَعِزُّ (‘azza-ya’izzu), artinya ialah kekokohan, pertahanan diri dari musuh yang hendak menyakiti-Nya sehingga tidak mungkin tipu dayanya akan sampai kepada-Nya

2) ‘Izzah yang berasal dari kata عَزَّ-يَعُزُّ (‘azza-ya’uzzu), artinya ialah mengalahkan dan memaksa, Jadi, makna al-Aziz berdasarkan akar kata ini adalah Allah subhanahu wa ta’ala Mahaperkasa, memaksa, dan mengalahkan musuh-musuh-Nya. Sementara itu, musuh-Nya tidak mampu mengalahkan dan memaksa-Nya. Makna inilah yang paling banyak penggunaannya

3) ‘Izzah berasal dari kata عَزَّ-يَعَزُّ (‘azza-ya’azzu), Artinya ialah kekuatan dan kesolidan

Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di mengatakan:
“Al-’Aziz artinya yang memiliki segala macam kemuliaan: kemuliaan kekuatan, kemuliaan kemenangan, dan kemuliaan pertahanan. Sehingga tidak seorangpun dari makhluk dapat mencelakai-Nya. Dan Ia mengalahkan dan menundukkan seluruh yang ada, sehingga tunduklah kepada-Nya seluruh makhluk karena kebesaran-Nya.”

Nama Allah al-Aziz akan membuahkan sikap tunduk kepada-Nya. Makhluk akan meyadari bahwa tidak mungkin dia melakukan sesuatu untuk memerangi Allah subhanahu wa ta’ala,
#Pendapat Ulama yang lain tentang Al-Aziz

Ibnu kaisan berpendapat bahwa Al-Aziz adalah yang tidak dikalahkan oleh sesuatu, dasarnya dalil QAl-Fathir:44 (“Dan tidak ada sesuatu pun yang dapat melemahkan Allah baik di langit maupun di bumi. Sungguh, Dia Maha Mengetahui, Mahakuasa”)

Imam Qisai berpendapat bahwa Al-Aziz tidak hanya yang maha menang, tapi Al-aziz adalah Dia maha agung dan tidak satupun yang menyamai, oleh karena itu sekaligus pernyataan Imam Baihaqi bahwa Al-Aziz selain maha perkasa, maha menang, Maha kuat, dan yang terakhir Dia adalah maha agung yang tidak bisa diserupai bahkan ciptaannya luar biasa.

  • Hikmah dan dampak yang didapatkan dari makna Al-Aziz
  1. Akan memberikan penguatan, keberanian dan kepercayaan semakin kokoh karena Allah itu maha menang, maha perkasa, maha agung.
  2. Perlu menyadari bahwa kita itu menghadapi zat yang maha agung, menghibah kepada rabb yang maha menang, maka jadilah hamba yang baik
  3. Mendorong hambanya untuk punya izzah dalam beragama, sehingga banyak kebaikan yang bisa dijalankan
  4. Hendaklah seorang muslim harus punya kemuliaan

Agar seorang Muslim mempunyai izzah maka harus memiliki iman yang kokoh, amal soleh, punya kapasitas, memberi manfaat kepada sesama, menjadi orang yang rendah hati, menjaga kehormatan dan suka memaafkan.

Fakhruddin Al-Rozi berkata, “Dan kemuliaan seseorang tergantung pada ketinggian mereka dalam beragama, maka setiap kali sifat ini lebih sempurna maka dorongan kepada yang negatif akan lebih sedikit dan dia akan lebih mulia dan lebih tinggi.

#Catatan yang melengkapi tentang makna Al-Aziz

  • Allah menyebut kitabnya sebagai Aziz, Al-Fusilat:41 “(“Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari Al-Qur’an ketika Al-Qur’an itu disampaikan kepada mereka, mereka itu pasti akan celaka, dan sesungguhnya (Al-Qur’an) itu adalah Kitab yang mulia”), Imam Qotadah menyebutkan Al-Quran adalah kitab mulia karena Allah yang memuliakan dan Allah jaga dari kebathilan
  • Aziz juga disematkan kepada sifat Rasulullah
  • Al-aziz sering disandingkan dengan sifat-sifat yang lain missal azizul hakim, jadi sangat terkait dengan konteksnya.
#PERTANYAAN

Bagaimana belajar asmaul husna dalam hal memaknainya, panduannya seperti apa?
Paling gampang adalah menggunakan terjemahan karena sudah mewakili walaupun sekilas, selebihnya harus dipelajari secara detail

Asma Allah Al-Aziz ini banyak disebutkan dalam Al-Qur’an apakah menyangkut makna seluruh kekuasaan, bagaimana menjelaskannya dan bagaimana cara meneledani sifat Al-Aziz seperti apa?
Pada dasarnya kita belajar asmaul husna adalah untuk mengagungkan Allah karena maha sempurnanya nama dan sifat Allah, disisi lain kita belajar untuk menjalankan hidup yang lebih baik karena dituntun oleh asmaul husna

Kita tidak bisa memaksa Allah, tapi apakah kita bisa memohon-mohon kepada Allah?
Boleh memohon dan menghibah dan benar-benar mendekat dan karena Allah maha Rahman dan Rahim, dalam berdoa disunnahkan menampakan kebutuhan kepada Allah, bukan pura-pura butuh dan itu baik.

Apakah ayat dalam Al-Qur’an yang disebut dengan huruf syamsiah tidak disebut sebagai Asmaul Husna? { فَإِن زَلَلۡتُم مِّنۢ بَعۡدِ مَا جَاۤءَتۡكُمُ ٱلۡبَیِّنَـٰتُ فَٱعۡلَمُوۤا۟ أَنَّ ٱللَّهَ عَزِیزٌ حَكِیمٌ } [Surat Al-Baqarah: 209]
Kalau pakai Al maka asmaul husna kalau tidak pakai Al maka sifat, maka ada asma wa sifat.

Bagaimana kita mendapatkan kemuliaan apakah dengan ketakwaan dan bolehkah zikir Al-Aziz?
iya, kemuliaan seseorang dunia akhirat sesuai dengan kadar ketaatannya, begitu kurang kadar ketaatannya maka berkurang juga kadar kemuliaannya sampai-sampai dia akan menjadi hina kalau kemaksiatannya banyak dilakukan. Zikir asmaul husna dengan asma Al-aziz dibolehkan.

Wallahu a’lam bishowab
Ditulis oleh Tim Formula Hati (MS)

Comments to: KTN68. Al-Aziz

Your email address will not be published. Required fields are marked *