Kuliah Tafkir Islami – Kamis, 3 Dzulhijjah 1444 H / 22 Juni 2023
Pemateri: Ustadz Muhsinin Fauzi, Lc. MSi.
بسم الله الرحمن الرحيم
أَشْهَدُ اَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللّٰه
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
# Kurikulum materi
Kaidah-kaidah dalam berpikir islami:
- Kaidah umum
- Kaidah yang bersumber dari fiqih
- Kaidah yang bersumber dari Saqafah Islamiyah (studi islam secara umum)
Kaidah-kaidah yang bersumber dari Saqafah Islamiyah:
3.1. Empat Hakikat Besar
3.1.1. Pemahaman tentang ketuhanan
3.1.2. Pemahaman tentang kenabian
3.1.3. Pemahaman tentang manusia
3.1.4. Pemahaman tentang tentang kehidupan di dunia (materi saat ini)
# Pemahaman Tentang Kehidupan Di Dunia
Siapapun akan melewati kehidupan di dunia dan pos ini adalah satu-satunya pos dimana kita bisa berbuat dan memilih. Pemahaman yang baik tentang dunia akan menentukan bagaimana kita menjalani kehidupan di dunia ini dan hasil yang akan di dapat dunia ini sendiri dan di alam sesudahnya.
# Makna dunia
Secara bahasa, dunia bermakna “dekat”. Langit dunia adalah langit yang paling dekat. Semua hal yang kita kerjakan itu adalah ketika kita berada di dunia. Lawan dunia adalah akhirat. Ad-dunya berarti dekat dan al-akhirat berarti jauh.
Dunia juga disebut sebagai tempat atau kondisi yang meliputi kehidupan semua makhluknya Allah termasuk manusia. Allah berfirman di dalam Al Quran,
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَىٰ كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا ﴿ ٧٠﴾
Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. [QS Al-Isra (17):70]
Daratan dan lautan yang disebutkan di ayat tersebut adalah bagian merupakan dari dunia.
5 pos manusia
- Alam ruh
- Alam rahim
- Alam dunia
- Alam barzah
- Alam akhirat; yang paling lama dan kekal, tidak ada lagi kematian
# Sifat-sifat atau karakter dunia
- Merupakan permainan
- Merupakan senda gurau (hal-hal yang tidak bermakna namun menyenangkan)
- Merupakan perhiasan (yang menarik perhatian)
- Merupakan tempat manusia saling menyombongkan diri
- Merupakan tempat manusia memperbanyak harta dan anak keturunan
- Merupakan tempat yang pendek
Allah berfirman di dalam surat at Al- Kahfi ayat 45:
اضْرِبْ لَهُمْ مَثَلَ الْحَیاةِ الدُّنْیا کَماءٍ أَنْزَلْناهُ مِنَ السَّماءِ فَاخْتَلَطَ بِهِ نَباتُ الْأَرْضِ فَأَصْبَحَ هَشیماً تَذْرُوهُ الرِّیاحُ وَ کانَ اللَّهُ عَلى کُلِّ شَیْءٍ مُقْتَدِراً
“(Hai Muhammad), berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia adalah sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuh-tumbuhan di muka bumi menjadi subur karenanya, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
1. Merupakan permainan atau tempat bermain
Dunia ini adalah tempat permainan. Karena dunia ini tempat bermain, maka janganlah terlalu serius. Sebaliknya, negeri akhirat adalah tempat sesungguhnya kehidupan.
Karena dunia ini adalah tempat permainan, maka manusia tidak perlu menjadikannya sebagai tujuan utama. Akhirat lebih baik untuk kita daripada dunia. Hidup di akhirat bagi orang mukmin adalah lebih berjaya.
Situasi yang ada di dunia adalah merupakan permainan. Permainan rumah tangga, permanian politik, permainan bisnis dan permainan yang lainnya. Karena merupakan permainan, maka waktu di dunia ini tidaklah lama. Terlebih lagi, umat Rasulullah yang hidupnya tidak lama dibandingkan dengan umat Nabi-Nabi sebelumnya.
2. Laghu, yakni hal-hal yang tidak berguna dan melalaikan namun menyenangkan
Contoh: lagu/musik, balapan motor, dst
3. Yulhina, yakni melalaikan
Dunia itu melalaikan dari tugas pokok. Misal, ketika seseorang terkesima dengan tanaman, maka dia akan lalai dari tugas utamanya dan hanya fokus terhadap tanaman itu. Dunia itu memang menyenangkan dan melalaikan.
4. Zinah, perhiasan
Dunia itu memang indah karena Allah menciptakannya demikian. Bumi dunia ini mrnjadi perhiasan diantara planet-planet lain karena satu-satunya yang memiliki kehidupan. Dunia ini adalah manis dan hijau yakni tempat yang nyaman untuk dipandang.
5. Tempat untuk berlomba memperbanyak harta, anak atau pasukan
6. Tempat yang pendek
Dunia disebut Allah sebagai tempat yang sangat pendek seperti air yang mengalir dari langit kemudian mengalir ke bumi sampai kemudian hilang menjadi tanah yang kering kerontang.
Karakter dunia ini memang dinamis sehingga tidak ada sesuatu yang tetap atau bertahan lama. Di konteks yang lebih luas, ada hukum-hukum Allah yang berlaku di atas dunia ini, misalkan bahwa Allah pergilirkan kekuasaan di dunia.
7. Mata’, tempat adanya sesuatu yang menipu
Yakni kenikmatan yang bisa dinikmati namun menipu.
# Hukum-hukum Allah yang berlaku di dunia
1. Tadawul, yakni kehidupan akan dipergilirkan.
Karena dari awal dunia ini akan diputar, maka kita tidak perlu merasa merana ketika kehidupan kita diputar.
2 Tadafu, saling mendorong.
Allah membuat makhluk di dunia ini saling berpasangan dan saling mendorong atau adanya rivalitas. Ada siang malam, ada gelap terang, dan seterusnya.
3. Hukum persepsi
Law of Perception:
Orang yang tinggal di dunia akaan menggunakan persepsinya untuk memahami sesuatu. Perbedaan masyarakat bisa memiliki perbedaan pandangan dan sikap. Misal, apakah bentuk sawah yang miring itu indah? Tergantung. Ada yang menyukainya dan ada yang tidak.
Inilah kehidupan di dunia yang tidak terlalu serius. Karena karakter dasarnya begitu, maka agama memberikan panduan apa-apa saja yang harus kita lakukan di dunia.
# Sikap kita terhadap dunia
- Fokus mencari bagian di akhirat namun tidak melupakan bagian dunia
- Menjadi baik di dunia dan di akhirat
- Fokus berbuat baik (beramal shaleh)
- Tujuan utama adalah menghamba kepada Allah
1. Fokus mencari bagian di akhirat namun tidak melupakan bagian dunia
Kita diperintahkan untuk mencari apa yang menjadi bagian kita di akhirat namun jangan melupakan dunia. Karena karakter dunia seperti itu, maka fokus utama kita adalah mengejar akhirat namun tetap jangan melupakan dunia.
2. Menjadi baik di dunia dan di akhirat
Kita dibimbing agama untuk bisa baik di dunia dan di akhirat. Rabbana atina fidunya hasanah wa fil akhirati hasanah wakina azabannar.
Apakah yang dimaksud dengan kondisi “baik” di dunia?
- Berlimpah perbuatan baiknya, yakni beriman dan beramal shaleh
- Bahagia. inti dari semua yang dikerjakan di dunia itu adalah kebahagiaan. Kalau kita ingin mengejar kenikmatan, maka kita perlu untuk mengejar kebahagiaan.
- Terhindar dari hal yang menakutkan dan menyedihkan, yakni kemiskinan, sakit dan ketidakamanan.
5K: kemerdekaan, keamanan, kesehatan, kekayaan, kemuliaan
Hasanah itu bukan hanya urusan harta. kita diajarkan agama untuk terhindar dari kefakiran, yakni ketidakcukupan sebagaimana doa yang kita baca, aku berlindung kepadaMu dari kekafiran dan kefakiran
Apakah yang dimaksud dengan kondisi “baik” di akhirat?
Yakni siapapun yang masuk surga dan selamat dari neraka di bawah naungan Allah SWT.
3. Fokus utama di dunia adalah berbuat baik (amal shaleh)
Allah menciptakan hidup dan mati untuk menguji kita mana yang paling baik amalnya.
Situasi permainan di dunia yang saling berlomba untuk memperbanyak hasil ini perlu kita jalani secukupnya namun fokus utamanya tetap pada akhirat.
Tugas utama kita adalah bukan untuk menikmati permainan di dunia namun adalah untuk berbuat baik. Kita diuji apakah kita terkesima, lupa dan terjebak untuk memperbanyak harta di dunia dan lupa akan adanya akhirat.
Setelah dunia selesai, amal shaleh kitalah yang akan diperhitungkan di akhirat. Kita akan ditanya telah berbuat apa saja di dunia. Menang atau kalah di dunia itu tidak akan ditanya. Fokus utamanya adalah berbuat baik.
4. kita dituntun Allah untuk memiliki tujuan utama yakni menghamba kepada Allah.
Kita difungsikan oleh Allah untuk menjaga alam semesta agar tetap layak dihuni oleh masing-masing generasi. Kita ditugaskan untuk merawat alam semesta dan Allah tetapkan bahwa yang akan merawat itu adalah yang shaleh sehingga tercapainya tujuan penciptaan dunia.
Orang shaleh diperbolehkan masuk ke dalam permainan dunia agar orang-orangnya dapat berkontribusi untuk menjaga alam semesta. Itulah tugas para nabi dan rasul yang diutus membawa agama yang benar untuk menyebarkan syariat Allah di dunia ini.
# Ringkasan visi, fungsi dan peran manusia:
- Visi: ibadah, alam shaleh
- Fungsi: khilafah, menjaga alam semesta
- Peran: dakwah, mengajak kepada kebaikan dan menjauhi kemungkaran
TANYA JAWAB
1. Apakah kita harus mengambil peran di dunia?
Ya, kita harus mengambil peran walau sekecil apapun supaya peran-peran tadi menjadi optimal.
2. Bagaimana pendapat yang menyebutkan bahwa keseimbangan dunia dan akhirat itu sebenarnya tidak ada?
Kita harus menguatkan pandangan kita agar tidak terombang-ambing oleh pandangan orang lain. Allah tidak melarang kita untuk menikmati dunia, namun kita harus menyadari bahwa karakter dunia adalah seperti itu. Kita tidak anti dunia karena justru nanti akhiratnya tidak berkembang.
Niat bisa jadi belum kokoh ketika mengurus dunia, sehingga kita tetap meniatkan amalan tadi untuk akhirat.
Kita bisa juga meminta saran kepada orang shaleh yang tidak melakukan dikotomi antara dunia dan akhirat. Dunia itu dilalui untuk mendukung kehidupan di akhirat.
3. Mohon penjelasan dari ayat QS Al-Munafiqun:9 mengenai anak yang melalaikan.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ ﴿ ٩﴾
[63:9] Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.
Anak adalah produk dunia dan bisa juga melalaikan kita untuk bisa beribadah dan mengurusi diri kita sendiri karena tersibukkan oleh anak.
wallahu a’lam bishowab
Ditulis oleh Tim Formula Hati (AA)
Kutipan:
https://www.mushaf.id/
No Comments
Leave a comment Cancel