1. Arsip Kuliah Al-Hikam (KAH)

KAH21. Kitab Al-Hikam Hikmah ke-21

Kuliah Al-Hikam – Selasa, 24 Jumadil Akhir 1444 H / 17 Januari 2023

بسم الله الرحمن الرحيم
أَشْهَدُ اَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللّٰه
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

# Al-Hikam, Hikmah ke-21

1. Permintaanmu kepada-Nya berarti suatu tuduhan terhadap-Nya.
2. Permintaanmu bagi-Nya (agar Allah mendekatkan dirimu) menunjukkan engkau jauh dari-Nya.
3. Engkau meminta kepada selain-Nya, bearti engkau tidak punya rasa malu kepada-Nya.
4. Dan engkau meminta dari selain-Nya, disebabkan karena engkau jauh dari-Nya.

# Hikmah bagian pertama:
1. Permintaanmu kepada-Nya berarti suatu tuduhan terhadap-Nya.

Seseorang yang berdoa memohon kepada Allah dan menganggap doanya itu menjadi sebab diberikannya kita, maka itu adalah salah satu bentuk tuduhan kepada Allah bahwa Allah tidak memberimu dan harus menunggu ia meminta. Padahal, Allah Maha Rahman, Maha Rahiim, Maha Memberi dan Maha Mencintai hamba-Nya.

Seseorang yang berdoa dan menganggap doanya itu menjadi sebab diberikannya Ia diberi oleh Allah, maka ini adalah bentuk menuduh Allah dengan tuduhan yang tidak baik. Allah Maha Banyak Memberi dan Maha Mencintai hamba-Nya, sehingga seorang hamba yang akhirnya tidak berdoa kepada Allah dengan menyibukkan diri untuk mengingat-Nya, akan diberi lebih banyak dari yang diminta.

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ ﴿ ١٨٦﴾

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. [QS Al-Baqarah (2):186]

Allah berjanji akan mengabulkan do’a. Sebagai seorang hamba, fokuslah kepada kewajiban kita. Urusan mengkabulkan do’a adalah urusan Allah. Kita hendaknya ta’at kepada Allah. Do’a diletakkan sebagai bentuk penghambaan kepada Allah.

Jangan sekali-kali kita menempatkan do’a kita sebagai bentuk pengkabulan atas sesuatu yang Allah beri kepada kita. Tempatkanlah doa-doamu sebagai bentuk penghambaan kepada Allah dan sebagai bentuk rububiyyah kepada Allah.

Di dalam hikmah ini, Ibnu Atta’ilah mengingatkan agar kita lebih fokus dalam mengutamakan ubudiyah dan perasaan tidak berdaya di hadapan Allah. Allah mengatakan, mintalah kepada-Ku maka akan Aku kabulkan.

Do’a adalah ibadah. Yang tidak berdo’a dianggap sebagai tidak beribadah. Bentuk seseorang sebagai hamba adalah bahwa ia selalu meminta kepada Allah.

Di dalam konteks ini, Ibnu Atta’ilah bukan bermaksud menafikkan pentingnya do’a, namun justru menempatkan do’a di kelas yang lebih tinggi. Beliau mendorong manusia untuk menempatkan do’a sebagai bentuk penghambaan kepada Allah. Hal-hal ini bisa disebut sebagai hikmah karena hanya kepada orang-orang yang jeli yang bisa melihat satu kebaikan di atas kebaikan-kebaikan yang lain.

Janganlah kita sombong dari beribadah, yakni sedikit berdo’a. Sedikit demi sedikit, semoga kita bisa naik kelas melalui pemahaman dari kajian al-Hikam ini.

Penempatan do’a yang lebih tinggi ini akan membuat kita akan lebih khusyu’ untuk berdo’a dan mengesampingkan kepentingan-kepentingan yang ada. jangan sampai kita hanya berdo’a ketika butuh, namun melupakan Allah ketika sudah mendapatkan yang kita minta. Hal ini terjadi jika kita menempatkan do’a sebagai sebab pemberian. Saat pemberian itu ada atau tidak ada, kita perlu tetap berdo’a dengan khusyu’.

# Hikmah bagian kedua:
2. Permintaanmu bagi-Nya (agar Allah mendekatkan dirimu) menunjukkan engkau jauh dari-Nya.

Kalau seseorang minta untuk dekat kepada Allah dengan amalnya, sesungguhnya ia sedang hilang dari Allah. Orang yang sudah hadir di depan Allah, sesungguhnya ia tidak akan minta untuk dekat lagi kepada Allah karena sesungguhnya Allah sudah lebih dekat kepada hamba-Nya. Ia tidak minta kedekatan kepada Allah. Allah itu dekat kepada hamba-Nya dan lebih dekat dari urat leher.

Apakah kita tidak boleh meminta untuk dekat kepada Allah?
Boleh, walau sebenarnya Allah itu sudah dekat kepada hamba-Nya. Jika kita masih meminta demikian, sesungguhnya kita masih hilang (jauh) dari Allah.

Pesan utamanya:

  • Jadilah hamba-hamba Allah yang dekat kepada Allah karena Allah itu dekat.
  • Jadilah hamba-hamba Allah yang selalu mendekat kepada Allah

3 level syukur:

  1. Syukur kepada Allah terhadap karunia yang ia sukai
  2. Syukur kepada Allah terhadap karunia yang tidak ia sukai
  3. Syukur kepada Allah tanpa melihat pemberian-Nya

Adab dalam berdo’a:

  1. Ikhlas kepada Allah
  2. Menyedikitkan atau menjauhkan diri dari kemaksiatan
  3. Menunjukkan kebutuhannya kepada Allah
  4. Mendahulukan tahmid (pujian kepada Allah) dan shalawat terlebih dahulu
  5. Memahami do’a yang dibaca (Allah tidak mengabulkan do’a yang lupa)
  6. Dalam keadaan suci dan menghadap kiblat
  7. Tidak berlebihan dalam berdo’a
  8. Sabar dalam berdo’a, yakni tekun menunggu hasil dari Allah
  9. Yakin dan husnudzon (berprasangka baik) kepada Allah

# Hikmah bagian ketiga:
3. Engkau meminta kepada selain-Nya, bearti engkau tidak punya rasa malu kepada-Nya.

Kalau seseorang meminta untuk dekat kepada selain Allah, maka ini menunjukkan bahwa seseorang tidak punya rasa malu kepada Allah. Di dalam tazkiyatun nafs atau tasawuf, adab itu adalah nomor satu (yang utama). Kita diajarkan untuk beradab yakni mempunyai malu kepada Allah.

# Hikmah bagian keempat:
4. Dan engkau meminta dari selain-Nya, disebabkan karena engkau jauh dari-Nya.

Kalau seseorang meminta kepada selain Allah, maka ini menunjukkan bahwa seseorang itu jauh kepada Allah.

  1. Hikmah ini adalah di dalam konteks muamalah, yakni meminta tolong kepada sesama, bukan dalam konteks syirik.
  2. Meminta kepada selain Allah (muamalah, bukan akidah) itu diperkenankan.
  3. Ibnu Atha’ilah menyampaikan bahwa ketika kita masih meminta kepada selain Allah, maka sebenarnya kita masih jauh dari Allah.
  4. Iyya kana’ budu wa iyya kanasta’in. Hanya kepada Allah kita menghamba dan hanya kepada Allah kita memohon pertolongan.

# Ringkasan pesan hikmah:

  1. Jadikan permintaan kita itu sebagai bentuk ekspresi ubudiyah dan perasaan tidak berdaya di hadapan Allah. Kita tidak menempatkan do’a sebagai tujuan bahkan sebab pemberian Allah. Kita menempatkan do’a sebagai bentuk penghambaan kepada Allah.
  2. Kalau kita masih minta untuk dekat kepada Allah, sesungguhnya kita masih belum berada di area itu. Yakinilah bahwa Allah dekat sehingga perlu terus mendekat kepada Allah.
  3. Kalau kita sampai meminta untuk dekat kepada selain Allah, sesungguhnya kita tidak memiliki malu kepada Allah.
  4. Kalau kita sampai meminta kepada selain Allah, sesungguhnya kita masih jauh dari Allah.

TANYA JAWAB

Apa yang dimaksud dengan tidak diperbolehkan berdo’a dengan mendikte Allah?
Ini bukan kalimat hadits, melainkan kalimat dari seorang guru.

  1. Janganlah kita berdo’a seakan-akan kita yang lebih tahu dari pada Allah
  2. Janganlah berlebihan dalam berdo’a seakan-akan seperti mendikte Allah secara terperinci
  3. Tidak sabar dalam berdo’a, ketika do’a tidak kunjung dikabulkan oleh Allah

Apa yang dimaksud dengan “alhamdulillah ala kulihal”?
Kita bersyukur kepada Allah atas satu keadaan. Kita bersyukur atas semua keadaan yang Allah jalankan atas diri kita. Segala puji bagi Allah atas semua keadaan. Syukur kita bukan hanya di mulut, namun juga di hati.

Apakah termasuk perbuatan SYIRIK jika ada yang berdoa dan meminta kepada benda-benda kramat, embah leluhur, kuburan yang anggap kramat?
Kalau seseorang minta kepada selain Allah, maka ini adalah perbuatan syirik.

Bagaimana jika ada seorang hamba yang makin dekat dengan Allah dengan cara bertaubat setelah dia melakukan kemaksiatan yang terus menerus?
Kalau ia berdosa dan kemudian ia bertaubat nasuha, ia menyesali kemaksiatan lamanya dan tidak pernah kembali kepada kemaksiatan itu, maka taubatnya baik dan bisa jadi ia makin dekat kepada Allah. Namun jika seseorang kembali bermaksiat dan merasa bahwa ia bisa dekat dengan Allah, maka sesungguhnya ia berada dalam kesesatan.

Bagaimana apabila seseorang berdo’a agar anaknya diberikan akhlak seperti Rasulullah?
Ini adalah do’a yang baik dan diperkenankan.

Wallahu a’lam bishowab
Ditulis oleh Tim Formula Hati (AA)

Comments to: KAH21. Kitab Al-Hikam Hikmah ke-21

Your email address will not be published. Required fields are marked *