Kajian Akhlak dan Adab – Rabu, 6 Jumadil Awal 1444 H / 30 November 2022
بسم الله الرحمن الرحيم
أَشْهَدُ اَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللّٰه
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
# Sejenak Bersama Al-Qur’an: Surat Yusuf (12): 88-93
Tadabbur Ayat:
1) selalu ada solusi, jalan keluar, atas semua kesulitan selama kesulitan itu disikapi dengan sabar, tawakal, dst.
2) sebagaimana disebutkan oleh Nabi Yusuf, “Barang siapa yang bertakwa dan sabar maka Allah akan muliakan dan tidak akan menyia-nyiakan.” Takwa yakni kerjakan semua yang diperintah dan tinggalkan yang dilarang Allah, nanti Allah yang akan memberikan hasil.
3) salah satu makna dari muhsin adalah takwa dan sabar ketaatan yang tinggi kepada Allah dan kesabaran menjalankannya, menghasilkan ihsan.
4) belajar bagaimana Nabi Yusuf menyikapi kemenangan (atas dirinya) dan bagaimana ia bersikap kepada orang (saudara-saudaranya) yang telah berbuat zalim (pada dirinya), ia mengatakan “Tidak ada cercaan hari ini pada kalian”; ada sikap memaafkan, tidak mencela, tidak mencaci, tidak membalas. Tidak membalas keburukan dengan keburukan.
5) mu’jizat Nabi Yusuf yaitu keringat yang menempel pada bajunya ketika diusapkan ke wajah ayahandanya yakni Nabi Yaqub, mata beliau yang buta dengan izin Allah dapat melihat lagi.
BAHAYANYA AKHLAK BERLEBIHAN (ISRAAF & TABDZIIR)
Salah satu akhlak yang tercela adalah al-israaf, biasanya penggunaan kalimatnya digabung dengan tabdziir.
Definisi israaf
Secara bahasa, israaf itu melampaui sedang, diatas sedang namanya berlebihan. Dari asal katanya, israaf itu bermakna melampaui batas, melupakan sesuatu.
Secara istilah, israaf itu berlebihan untuk sesuatu yang tidak sepatutnya dan menambahi yang sepatutnya untuk tidak sepatutnya.
Contoh (berlebihan untuk sesuatu yang tidak patut): orangtua yang belum ada anak membeli mainan mobil²an. Contoh (menambahi apa yang sepatutnya untuk jadi tidak patut): memberikan tambahan uang jajan pada anak yang sebenarnya sudah cukup.
Ar Raghib mengatakan “Israaf itu pada dasarnya melampaui batas pada setiap perbuatan yang dikerjakan manusia”. Al Jurjani mengatakan “Israaf itu mengeluarkan harta yang banyak untuk tujuan yang rendah/hina”. Ada juga ulama yang mengatakan “Israaf itu melampaui batas dalam mengalokasikan pengeluaran harta”, “Israaf itu makan yang tidak halal atau ia halal tapi makan melampaui sedang”, “Israaf itu melampaui dalam urusan kuantitas karena tidak tahu batas-batas haknya”.
Definisi Tabdziir
Makna tabdziir yakni terpecah-pecah.
Secara bahasa, melempar benih begitu saja, yang kemudian jadi diistilahkan ‘orang yang menyia-nyiakan harta’, itulah makna tabdziir.
Secara istilah, menurut Imam Syafii rahmatullahi alaihi “Tabdziir itu mengeluarkan harta diluar hak/alokasinya”, contoh mengeluarkan harta yang peruntukannya untuk sekolah namun dipakai untuk belanja makanan pakaian, dst. Ada juga ulama yang mengatakan “Tabdziir itu mengeluarkan sesuatu untuk hal² yang tidak patut”; “Tabdziir itu menebar harta dalam kondisi berlebihan”.
Perbedaan israaf dan tabdziir
Israaf itu berlebihan pada hal yang boleh tapi melampaui batas. Tabdziir itu berlebihan pada hal yang tidak patut.
Dalil Al-Qur’an
Di Al-Qur’an banyak sekali ayat yang bicara tentang israaf dan tabdziir, sbb:
QS An-Nisa ayat 6 “.…Jangan kamu memakan harta anak yatim melebihi batas (berlebihan) dan secara mubazir….”.
QS Al-An’am ayat 141 “….Makanlah buahnya apabila ia bebuah dan berikanlah zakatnya pada waktu memetik hasilnya, tetapi janganlah berlebihan. Allah tidak menyukai orang² yang berlebihan”.
QS Al-A’raf ayat 31 “….Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Allah tidak menyukai orang² yang berlebihan”.
QS Al-Isra ayat 26-27 “….Janganlah menghambur-hamburkan hartamu secara mubazir”. “….Mubazir itu saudaranya setan….”.
QS Al-Isra ayat 29 “Janganlah kamu menjadi orang kikir dan boros….”.
QS Al-Furqan ayat 67 “Orang yang tidak berlebihan apabila menginfakkan harta dan juga tidak kikir. Mereka ada diantara keduanya secara wajar”.
Dalil Hadits
Ada juga beberapa hadits Nabi saw yang bicara tentang israaf dan tabdziir, sbb:
Dari Amr bin Said, yang artinya “Makanlah minumlah sedekahlah berpakaianlah selama tidak bercampur dengan israaf dan tidak bercampur dengan kesombongan”.
Allah ridha pada perkara:
-Allah ridha pada kalian menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya
-Allah ridha engkau berpegang teguh pada tali Allah dan tidak terpecah-pecah
Allah benci (tidak suka) pada kalian 3 hal:
-Banyak bicara/bincang² (kurang kerja)
-Banyak bertanya (yang bukan untuk paham tetapi supaya untuk tidak berbuat)
-Banyak menyia-nyiakan harta
Beberapa pandangan Salafussoleh terhadap israaf dan tabdziir
Umar ra mengatakan “Cukup bagi orang itu disebut israaf kalau makan semua yang ia mau”, setiap ingin makan, makan, itu israaf, tidak ada penahanan diri.
Ibnu Abbas ra mengatakan “Makan yang kau mau dan berpakaianlah yang kau mau, tapi jangan berlebihan dan tidak ada kesombongan”.
Usman ibn Aswad (seorang mujahid) mengatakan “Kalau ada orang infak 10rb dirham dalam ketaatan kepada Allah, maka itu bukan israaf, tapi kalau cuman 1 dirham dalam maksiat kepada Allah maka itu israaf”.
Imam Malik rahmatullahi alaihi mengatakan “Mengambil harta dari haknya itulah tabdziir – menempatkan harta di luar posisinya itulah israaf”.
Imam Syafii rahmatullahi alaihi mengatakan “Tabdziir itu mengeluarkan harta diluar yang benar, dan tidak ada tabdziir dalam hal yang baik”.
Imam Qurtubi mengatakan “Tabdziir itu haram, orang yang tabdziir itu saudaranya setan”.
Sebuah ungkapan “Tidak ada kebaikan dalam berlebihan; tidak ada istilah berlebihan dalam kebaikan”.
Dampak dari israaf dan tabdziir:
- Allah tidak mencintai, tidak menyukai orang² israaf
- Bisa mendorong seseorang mencari yang haram (sebab ia tidak pernah tercukupi)
- Khusus israaf pada makanan maka dampaknya bahaya untuk kesehatan tubuh karena apa saja dimakan
- Selalu disertai setan, saudaranya setan; setan sangat suka kepada orang seperti ini
- Akan berdampak pada akhlak buruk yang lain. Misal uang habis untuk barang konsumtif sehingga tidak ada sisa untuk sedekah, main terus sampai lupa belajar, dst.
- Berdampak pada kemiskinan, jadi suka minta-minta ke saudara atau orang lain
- Dampak pada hilangnya sumber alam; contoh boros pemakaian air menimbulkan kekeringan
Kenapa bisa terjadi?
1) karena bodoh, tidak tahu standar umum, tidak tahu salah dan benar, tidak tahu batas/ukuran sedang
2) karena lingkungan, orang Indonesia termasuk konsumtif
3) karena orang yang semula terlalu sempit tetiba dapat kelapangan, aji mumpung; OKB –> bagi yang kuat mentalnya maka ia akan selamat
4) karena lalai akhirat, menikmati betul dunia ini
5) karena berteman dengan orang israaf & tabdziir
Bagaimana cara menyelesaikannya?
1) membaca sirah orang-orang soleh, dimulai dari Nabi saw, sahabat, tabiin, dst. Nanti kita akan dapati mereka adalah orang² yang sedekahnya luar biasa, sedang pakaian dan rumah (harta) nya biasa saja
2) menguatkan visi akhirat, jadi fokus pada berbuat baik; dan dalam hal harta, alokasinya condong untuk akhirat
3) coba masuk ke lingkungan yang tidak israaf, akan didapati bahwa ternyata kita bisa hidup sedang-sedang saja
4) langsung latihan sikap sedang pada apapun, mulai dari soal makanan, pakaian, hobby, dst
TANYA JAWAB
Q] Dalam diri wanita secara naluri suka keindahan. Baju yang bagus, perhiasan dan berpenampilan menarik. Apakah hal tsb termasuk dalam kategori israaf? Bagaimana menjaga hati agar hal tsb tidak membuat riya dan ujub?
A] Ini bab masalah claim, atas nama itu (semua) tetap saja agama harus jadi koridornya; tidak boleh melampaui batas, apa lagi sampai kejebak pada kesombongan, Selama wajar, tidak berlebihan, boleh saja.
Q] Apakah aji mumpung itu bisa mengarah ke israaf?
A] Sikap aji mumpung bisa kejebak israaf. Supaya tidak terjebak, ingatlah bahwa keadaan itu tidak selalu sama; aji mumpung terjadi karena tidak punya karakter kuat, dimana shahwat dilepas, dalam hal ini harus belajar menahan diri.
Q] Untuk menerapkan israaf berarti tidak boleh punya koleksi? Bagaimana dengan makna Islam itu senang dengan keindahan?
A] Indahlah tapi jangan israaf; tentang punya koleksi ini tergantung manfaatnya, kalau ada manfaatnya ya engga israaf, misal koleksi buku – itu kan enggak israaf, tapi kalau koleksi baju, tas, sepatu, dst itu israaf; rumusannya tergantung manfaat dan makna.
Q] Berlebihan dalam ibadah itu contohnya apa?
A] Berlebihan dalam ibadah itu tasyadud, ibadah diluar prosedur dan waktu yang sesuai; contoh melaksanakan sholat 2 atau 4 rakaat sampai 30 menit, baca qur’an sampai enggak sempat masak, dst. Ada batas rata² dan ada batas subyektif. Dalam kontek muamalah, seharian pengajian, sampai suami dan anak enggak keurus. Selama masih dipenuhi hak² apa yang menjadi tanggungjawabnya, itu tidak berlebihan.
wallahu a’lam bishowab
Ditulis oleh Tim Formula Hati (WW/AA)
No Comments
Leave a comment Cancel