KAA30. Menahan Amarah

Kajian Akhlak dan Adab – Rabu, 17 Syawal 1443 H / 18 Mei 2022

بسم الله الرحمن الرحيم
‎أَشْهَدُ اَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللّٰه
‎وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

Sejenak Bersama Al-Qur’an

قَالَ هِيَ رَاوَدَتْنِي عَنْ نَفْسِي ۚ وَشَهِدَ شَاهِدٌ مِنْ أَهْلِهَا إِنْ كَانَ قَمِيصُهُ قُدَّ مِنْ قُبُلٍ فَصَدَقَتْ وَهُوَ مِنَ الْكَاذِبِينَ ﴿ ٢٦﴾
[QS Yusuf (12):26] Yusuf berkata: “Dia menggodaku untuk menundukkan diriku (kepadanya)”, dan seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya: “Jika baju gamisnya koyak di muka, maka wanita itu benar dan Yusuf termasuk orang-orang yang dusta.

وَإِنْ كَانَ قَمِيصُهُ قُدَّ مِنْ دُبُرٍ فَكَذَبَتْ وَهُوَ مِنَ الصَّادِقِينَ ﴿ ٢٧﴾
[QS Yusuf (12):27] Dan jika baju gamisnya koyak di belakang, maka wanita itulah yang dusta, dan Yusuf termasuk orang-orang yang benar”.

فَلَمَّا رَأَىٰ قَمِيصَهُ قُدَّ مِنْ دُبُرٍ قَالَ إِنَّهُ مِنْ كَيْدِكُنَّ ۖ إِنَّ كَيْدَكُنَّ عَظِيمٌ ﴿ ٢٨﴾
[QS Yusuf (12):28] Maka tatkala suami wanita itu melihat baju gamis Yusuf koyak di belakang berkatalah dia: “Sesungguhnya (kejadian) itu adalah diantara tipu daya kamu, sesungguhnya tipu daya kamu adalah besar”.

# Kandungan ayat:

1. Dalam kondisi serumit apapun hendaknya orang bisa meninggalkan diri dari keburukan dan nanti Allah yang akan menolong. Nabi Yusuf berusaha pergi maka Allah bantu dengan bukti yang tidak dibayangkan oleh Zulaikha yaitu baju Nabi Yusuf robek di belakang.
2. Pertolongan Allah pada nabi Yusuf dengan adanya yang berpikiran waras memberikan kesaksian logika berpikir yang benar terkait sobeknya baju yusuf di belakang.
3. Tipu daya wanita itu besar.

MENAHAN AMARAH

Menahan marah adalah akhlak mulia. Ini ditegaskan dalam Qs Ali Imran dibawah:

“Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan meraih surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang bertakwa, (133) (yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan, (134)” – (Q.S Ali Imran: 133-134)”

Termasuk juga dalil Rasulillah yang menegaskan kebaikan sifat menahan amarah ini, yaitu:
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: ‘Orang kuat itu bukanlah orang yang jago bergulat. Akan tetapi orang kuat adalah orang yang dapat menahan dirinya ketika marah.’ – Muttafaq ‘Alaih: Hadits Shahih Al-Bukhari nomor 6114 dan Muslim nomor 2609.”

# Menahan amarah adalah:

1. Sifat mulia
2. Sifat orang muttaqin
3. Bisa menjaga hubungan baik dengan orang lain.

Marah bukan berati dihilangkan namun dikendalikan atau diproporsionalkan. Level paling atas adalah tidak marah terkait dirinya namun marah terkait agama.

# Hal yang menyebabkan gampang marah:

1. Lemahnya diri
2. Kapasitas intelektual atau kapasitas solusi. Tidak mampu menyelesaikan.
3. Proses pembiasaan yang tidak baik. Ia tumbuh dalam keluarga yang pemarah.
4. Melakukan maksiat yang memyebabkan hatinya menjadi keras. Hati yang keras jauh dari kelembutan sehingga mudah marah.
5. Terlalu besar harapan pada orang lain.
6. Tidak ada komunikasi efektif sehingga mudah salah paham.
7. Padatnya target.

# Cara menyembuhkan luka pengasuhan:

1. Tidak menyalahkan orang tua karena dengan menyalahkan orang tua maka ia tidak akan mau berubah dan menyalahkan keadaan
2. Dzikir yang banyak
3. Berubah

# Bolehnya marah dengan ketentuan/ cara mengendalikan marah:

1. Marah karena sebab yang tepat misal karena urusan agama
2. Marah dengan ekspresi yang tepat; Rasul memerah wajahnya ketika marah
3. Marah pada waktu yang tepat
4. Marah pada objek yang tepat

# Cara mencapai kondisi diri yang terkendali:
Untuk mencapai kondisi diatas maka diperlukan proses latihan dan pembiasaan sehingga memjadi karakter. Pendekatan secara agama yaitu dengan:

1. Memperbanyak dzikir
2. Meperbanyak tilawah quran
3. memperluas kapasitas ilmu
4. Latihan mengelola syahwat, banyak diam.

# Jika marah sudah keluar dan agar tidak meledak kemana-mana:

1. Taawudz
2. Wudhu
3. Sholat
4. Merubah posisi tubuh

wallahu a’lam bishowab
Ditulis oleh Tim Formula Hati (RR)