Kajian Ramadhan 1443H/2022 MFH – Kamis pagi, 5 Ramadhan 1443 H / 7 April 2022
بسم الله الرحمن الرحيم
أَشْهَدُ اَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللّٰه
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
# TAFSIR AL QURAN SURAT AL-FURQAN AYAT 6-10
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
قُلْ اَنْزَلَهُ الَّذِيْ يَعْلَمُ السِّرَّ فِى السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۗ اِنَّهٗ كَا نَ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
“Katakanlah (Muhammad), (Al-Qur’an) itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi. Sungguh, Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Al-Furqan 25: Ayat 6)
Penjelasan ayat:
- Allah sudah tegaskan dalam ayat ini bahwa Allah Maha Pengampun dan Maha penerima taubat. Bahwa seorang hamba tatkala meminta ampun, maka Allah akan ampuni dosa seorang hambanya.
- Allah berfirman, “Sampaikanlah kepada hamba-hambaku yang telah melampaui batas dalam kedurhakaan. Bahwa jangan berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa.”
- Allah juga berfirman dalam hadits Qudsi,”Hai manusia, selama engkau berdoa kepadaku, kuampuni untukmu dosamu yang telah engkau lakukan dan aku tidak peduli. Sungguh, seandainya dosamu mencapai ujung langit, lalu engkau memohon ampun dariku, kuampuni engkau dan aku tidak peduli.”
Oleh karena itu dalam bulan Ramadhan wajib kita minta ampun kepada Allah SWT.
Kewajiban seorang mukmin:
- Kewajiban memenuhi keluarga
- Kewajiban memenuhi amal ma’ruf nafi mungkar.
Dalam beramal, ketika selalu memohon ampun karena:
- kita banyak salahnya
- kita tidak pernah sempurna, dalam berbuat amal.
- *Hal yang pertama kita cari adalah mencari Ampunan Allah SWT, kedua mencari Ridho Allah SWT.
Penjelasan diujung ayat tentang orang kafir bahwa apabila mereka meminta ampun kepada Allah, maka Allah ampuni dosa-dosanya. Ketika zaman Rasulullah SAW, orang-orang kafir apabila mereka meminta ampun, Allah akan ampuni dosa-dosa mereka.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَقَا لُوْا مَا لِ هٰذَا الرَّسُوْلِ يَأْكُلُ الطَّعَا مَ وَيَمْشِيْ فِى الْاَ سْوَا قِ ۗ لَوْلَاۤ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مَلَكٌ فَيَكُوْنَ مَعَهٗ نَذِيْرًا
“Dan mereka berkata, Mengapa rasul (Muhammad) ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa malaikat tidak diturunkan kepadanya (agar malaikat) itu memberikan peringatan bersama dia,” (QS. Al-Furqan 25: Ayat 7)
Dan orang-orang kafir tidak merasa cukup dengan menuduh Al-Qur’an sebagai hasil karya Nabi Muhammad. Mereka juga berkata, “Mengapa Muhammad yang mengaku Rasul ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar untuk mencari rezeki seperti halnya kita? Kalaulah rasul itu manusia, mengapa malaikat tidak diturunkan kepadanya agar malaikat itu memberikan peringatan bersama dia sehingga kita mengetahui kebenaran perkataannya,
Asumsi orang Quraisy tentang Rasulullah adalah bahwa beliau adalah seorang Malaikat. yaitu dibuat-buatnya logika, sehingga orang tidak percaya. sehingga menjadi asumsi Imajinasi. ini sekaligus menjadi pelajaran kita bahwa semua kebenaran tidak akan bisa merobohkan kebenaran.
Asumsi-asumsi muncul karena:
- Orang-orang tertentu hadir diantara mereka.
- Rasulullah mempunyai budaya khas, yaitu dijadikan tanah dan mesjid menjadi sesuatu tertentu. sehingga orang Jahiliyah melihat sesuatu yang lain.
- Ketika ada penolakan dengan kebenaran sehingga menolak dengan logika. dan ini menjadikan perkara yang baik dijadikan buruk, dan perkara buruk dijadikan baik.
- Orang yang menolak kebenaran mejalankan persepsi sendiri.
Orang mukmin harus mempunyai:
- Iman dan Syariat
- Logika
- Pendekatan Rasa dan hati.
Kabar buruknya kita tidak punya ketiga-tiganya.
- Rasul yang memang profilnya sebagai manusia biasa spt jalan dipasar, makan kurma. melakukan aktivitas sebagai manusia.
“(Hadis Nabi) “Maka siapa yang tidak menyukai (berpaling dari) sunnahku, maka dia bukanlah dari golonganku.”
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فمَن رغب عن سنَّتي فليس منِّي
Artinya: “Barang siapa yang membenci sunnahku, maka ia bukanlah termasuk umatku.” (HR. Bukhari [5063] dan Muslim [1401])
Termasuk menikah atau mencari nafkah adalah tindakan provan yang bernilai ibadah. Umat Nabi Muhammad, bahwa apapun yang dikerjakan adalah nilai nya ibadah. Rasulullah SAW profilnya seperti manusia biasa, melakukan kegiatan-kegiatan seperti kita.
Penjelasan ayat:
Mempunyai 3 asumsi untuk menolak:
- Bahwa penyeru agama tidak usah berdoa.
- Penolakan suatu kebenaran bahwa bentuk macam-macam variasi untuk menolak. “Mukmin itu adalah lembut dan tidak menolak”
- Rasulullah mempunyai kebun yang banyak
- Menuduh Rasulullah adalah orang yang terkena sihir atau orang yang penyihir
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
اَوْ يُلْقٰۤى اِلَيْهِ كَنْزٌ اَوْ تَكُوْنُ لَهٗ جَنَّةٌ يَّأْكُلُ مِنْهَا ۗ وَقَا لَ الظّٰلِمُوْنَ اِنْ تَتَّبِعُوْنَ اِلَّا رَجُلًا مَّسْحُوْرًا
“atau (mengapa tidak) diturunkan kepadanya harta kekayaan atau (mengapa tidak ada) kebun baginya, sehingga dia dapat makan dari (hasil)nya? Dan orang-orang zalim itu berkata, Kamu hanyalah mengikuti seorang laki-laki yang kena sihir.” (QS. Al-Furqan 25: Ayat 8)
- Ketika Al Quran tidak cocok dengan pemikiranmu maka ada sesuatu yang salah pada diri kita.
- Mereka sesat dan tidak mampu mencari jalan keluar dari kerumitan yang dihadapi.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
اُنْظُرْ كَيْفَ ضَرَبُوْا لَـكَ الْاَ مْثَا لَ فَضَلُّوْا فَلَا يَسْتَطِيْعُوْنَ سَبِيْلًا
“Perhatikanlah, bagaimana mereka membuat perumpamaan-perumpamaan tentang engkau, maka sesatlah mereka, mereka tidak sanggup (mendapatkan) jalan (untuk menentang kerasulanmu).” (QS. Al-Furqan 25: Ayat 9)
Pelajaran:
- Kita membangun logika, sehingga kita rumit dan tidak bisa keluar dari kerumitan & juga tidak mampu keluar dari logika nya.
- Sebelum engkau menjawab maka gunakan logika.
- selalu saja ada tameng untuk menolak Rasulullah dan Al Quran.
Penjelasan:
- Hendaknya kita mukmin adalah harus membangun logika.
- Tidak sedikit orang yang membangun logika sendiri menjadi rumit sendiri.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
تَبٰـرَكَ الَّذِيْۤ اِنْ شَآءَ جَعَلَ لَكَ خَيْرًا مِّنْ ذٰلِكَ جَنّٰتٍ تَجْرِ يْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَ نْهٰرُ ۙ وَيَجْعَلْ لَّكَ قُصُوْرًا
“Maha Suci (Allah) yang jika Dia menghendaki, niscaya Dia jadikan bagimu yang lebih baik daripada itu, (yaitu) surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan Dia jadikan (pula) istana-istana untukmu.” (QS. Al-Furqan 25: Ayat 10)
- Orang Kafir tahu tentang Al Quran, tapi tidak mau percaya dengan Al Quran.
- Iman itu mahal, sehingga ketika kita diberikan keimanan, maka kita wajib bersyukur.
- Tabarak adalah Maha suci dan Maha Mulia, Maha Agung, kalau Dia mau maka apa saja yang diinginkan akan terjadi.
- Orang kafir menganggap bahwa dunia ini akan selamanya, sedangkan Orang Mukmin menganggap dunia hanya sementara, karena yakin akan adanya hari akhir / kiamat.
- Apabila Semua keinginan, tidak terlalu kita turuti maka akan selasai lah masalah. (Tidak menuruti hawa nafsu)
- Mengubah rasa penolakan menjadi menerima.
- wamal hayatud dun-ya illa mata’ul ghurur” dunia itu adalah kesenangan yang menipu artinya hidup itu permainan belaka, kita serius tapi kenyataannya tidak ada yang langgeng.
- Semua konsep keindahan adalah dengan dibuatkan sungai-sungai yang mengalir yang menjadi kesenangan setiap orang.
- Semua bentuk keinginan manusia adalah tentang keindahan.
Tanya Jawab:
Bagaimana agar tidak selalu menuruti keinginan?
- Banyak berdzikir
- Mencoba menyeimbangkan antara apa yang sudah didapatkan. (Tidak panjang angan-angan)
- Jangan sering-sering berpikir untuk memicu keinginan.
- Latihan merumuskan kebutuhan & keinginan. harus tahu batasan-batasannya.
- Kalau sudah kita tahan keinginan, dan mencoba meoretansikan akhirat (Zuhud)
- Banyak bersyukur, sehingga timbul kepuasan.
Karena keinginan tidak pernah ada batasnya, bagaimana menyeimbangkan kebutuhan dan keinginan?
Yaitu apabila kebutuhan kita yaitu sesuatu yang memang harus dipenuhi. Contohnya kalau kita sakit, maka harus ke dokter. Termasuk dengan tentang makanan. Sedangkan keinginan yaitu menuruti sesuatu yang tidak terlalu kita butuhkan.
Kenapa seorang istri disaat menerima tamu harus izin suami?
- karena suami yang mempunyai rumah
- karena suami yang mencari nafkah.
Hikmahnya dalam peperangan dalam Islam yaitu:
- bahwa kehidupan ini akan selalu ada konflik, sehingga seorang mukmin, harus bisa mensiasati dengan perdamaian.
wallahu Alam bishowab
Ditulis oleh Tim Formula Hati (UZ/AG)
No Comments
Leave a comment Cancel