1. Arsip Kajian Cabang Iman (KCI)

KCI43. (21): Shalat Lima Waktu (3) ~ Shalat Khusyu’

Kajian Cabang Iman – Jum’at, 11 Dzulqa’dah 1443 H / 10 Juni 2022

‎بسم الله الرحمن الرحيم
‎أَشْهَدُ اَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللّٰه
‎وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.

# Sejenak Bersama Al-Qur’an QS As-Saffat (37): 83-87

وَإِنَّ مِنْ شِيعَتِهِ لَإِبْرَاهِيمَ
[37:83] Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar termasuk golongannya (Nuh).
إِذْ جَاءَ رَبَّهُ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
37:84 ketika ia datang kepada Tuhannya dengan hati yang suci: إِذْ قَالَ لِأَبِيهِ وَقَوْمِهِ مَاذَا تَعْبُدُونَ 37:85 ketika ia berkata kepada bapaknya dan kaumnya: “Apakah yang kamu sembah itu?_
أَئِفْكًا آلِهَةً دُونَ اللَّهِ تُرِيدُونَ
[37:86] Apakah kamu menghendaki sembahan-sembahan selain Allah dengan jalan berbohong?
فَمَا ظَنُّكُمْ بِرَبِّ الْعَالَمِينَ
[37:87] Maka apakah anggapanmu terhadap Tuhan semesta alam?”

# Pelajaran Ayat

  • Silsilah para nabi, para nabi menyebut nabi-nabi sebelumnya adalah saudara
  • Allah tegaskan bahwa nabi Ibrahim datang dengan hati yang bersih
  • Peran dan keberanian nabi Ibrahim dalam berdakwah dimulai dari keluarganya
  • Dakwah hendaknya dimulai dari yang dekat dengan kita yaitu keluarga
# Cabang Iman ke 21 – Shalat Lima Waktu (bagian 3)

# Khusyu

  • Secara bahasa khusyu artinya tunduk, rendah. Maka situasi khusyu berarti merendah, pandangan melihat ke bawah.
  • Secara istilah yakni totalitas, ketundukan dan kerendahan di depan Allah, bersama dengan adanya rasa cinta, takut dan berharap kepada Allah.

Tuma’ninah = ketundukan badan
Khusyu = ketundukan hati

  • Ada yang mengatakan bahwa khusyu berarti menghadapkan hati kepada Allah.
  • Wajahnya menghadap tetapi hatinya berpaling = tidak khusyu
  • Adanya rasa cinta, takut dan berharap kepada Allah = variabel yang paling kuat untuk khusyu
  • Fokus belum tentu khusyu, karena bisa saja fokus kepada hal yang lain bukan kepada shalatnya misalnya pekerjaan, jemuran dst.

Definisi ini menjelaskan kondisi yang dialami Rasulullah:

  • Rasul ketika shalat mendengar tangisan bayi
  • Rasul ketika shalat menggendong cucunya
  • Rasul ketika shalat melepas sandalnya karena ada kotoran

Beberapa langkah supaya khusyu:

  • Ma’rifat kepada Allah yang sangat baik: hatinya sadar kepada siapa dia menghadap
  • Mengetahui makna bacaan dalam shalat: paham dalam level menyatu dengan bahasa bukan hanya menterjemahkan
  • Hadirkan kebutuhanmu kepada Allah
  • Anggaplah shalat ini sebagai shalat terakhir
  • Buatlah jeda antara kegiatan sebelum shalat dengan shalat
  • Shalat dalam keadaan rileks
  • Dukung dengan tempat dan suasana yang kondusif dan tenang
  • Berdoa kepada Allah supaya diberikan hati yang khusyu, karena khusyu adalah rezeki dari Allah

TANYA JAWAB

Assalamu’alaikum Pak Ustadz, ijin bertanya, Kalau sdh khusyu dalam shalat, apakah berdoa sesudah shalat sampai sejauh mana perlu dilakukan?
Itu pilihan, apabila merasa sudah cukup tidak apa-apa tapi jika perlu ada doa khusus di luar shalat maka boleh-boleh saja

Assalamu’alaikum ustadz, tentang shalat khusyu ini, bagaimana dengan kisah seorang sahabat (kalau tidak salah) yang ketika sakit minta diamputasi ketika dia shalat saja karena di saat shalat dia tidak merasa sakit ketika diamputasi. Khusyu seperti apa ini ustadz hingga tidak merasakan rasa sakit ketika bagian tubuhnya dilukai?
Kisah tsb dinisbatkan kepada Ali bin Abi Thalib tapi perlu diklarifikasi kebenarannya. Tapi memang jika sudah khusyu dimungkinkan untuk sampai ke level itu.

Assalamualaikum pak ustad..kita berjamaah dan jadi makmum ..imamnya gerakannya cepat sekali…bagaimana ya..apakah kita tetap lanjut?
Kalau kita sudah tidak bisa ikuti minimal 2 rukun sebaiknya mufarroqoh (keluar dari jamaah). Kita tetap lanjutkan shalat tetapi niatnya diubah menjadi shalat sendiri.

Kita sudah pelajari arti bacaan shalat itu, tapi bagaimana caranya supaya bisa menyatu dengan bahasa itu?
Dilatih supaya pemahamannya lebih dekat lagi, jadi tidak menterjemahkan satu-satu bacaannya, Sering dilatih di luar shalat. Sering-sering untuk tafakkur dan tadabbur.

Rasul bersabda seburuk-buruk orang adalah yang mencuri-curi dalam shalatnya, maksudnya seperti apa ya ustadz?
Sesuai dengan syarat rukun yaitu tuma’ninah dan tidak cepat-cepat.

Assalamu’alaikum wr wb. Ustad..izin bertanya. Bagaimana caranya supaya pikiran tidak kemana2 padahal sudah berupaya untuk fokus bahwa kita sedang berdialog dengan Allah. Tapi sering tiba2 aja tahu2 pikiran sudah kemana2. bahkan tiba2 ingat sesuatu yang sebelumnya lupa. karena hal ini jadi sering lupa jumlah rokaat. Apakah sholat seperti ini tidak sah? jazakallahu khoir.
Hal ini merupakan godaan dari syaitan, dan jika keluar harus dikembalikan lagi, cara dikembalikannya dengan bacaan. Tapi tidak perlu diulang shalatnya, shalatnya tetap sah. Diperbaiki saja di shalat selanjutnya dan kekurangannya ditambal dengan shalat sunnah. Kalau lupa jumlah rakaat diambil rakaat yang paling kecil dan sujud sahwi sebelum selesai shalat.

wallahu a’lam bishawab.
Notulensi ditulis oleh tim Formula Hati (GZ).

Comments to: KCI43. (21): Shalat Lima Waktu (3) ~ Shalat Khusyu’

Your email address will not be published. Required fields are marked *