Kajian Tematik MFH Pondok Indah – Ahad, 6 Dzulqa’dah 1443 H / 5 Juni 2022
بسم الله الرحمن الرحيم
أَشْهَدُ اَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللّٰه
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
BER-ISLAM DENGAN NYAMAN
# Contoh-contoh kisah untuk ber-islam dengan nyaman:
- Dikisahkan seorang sahabiyah yang kedapatan shalat di malam hari dan mengikatkan dirinya di tiang masjid supaya tetap bisa shalat malam dan tidak sampai terjatuh. Mengetahui hal ini, Nabi menyarankan agar beliau tidur dulu. Dalam hal ini, Rasul memerintahkan kita untuk beribadah dengan nyaman.
- Di kisah yang lain, apabila telah dihidangkan makanan sewaktu Isya, maka kita dianjurkan untuk makan terlebih dahulu baru melaksanakan shalat.
- Di kisah berikutnya, ketika kita sedang menuju shalat berjamaah, kita disunnahkan berjalan dengan tenang dan berwibawa. Berlari-lari justru dimakruhkan.
Allah SWT berfirman,
طه (1) مَا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآَنَ لِتَشْقَى (2) إِلَّا تَذْكِرَةً لِمَنْ يَخْشَى (3) تَنْزِيلًا مِمَّنْ خَلَقَ الْأَرْضَ وَالسَّمَاوَاتِ الْعُلَا (4)
“Thoha. Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah; tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah), yaitu diturunkan dari Allah yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi.” (QS. Thoha: 1-4).
Dijelaskan di dalam QS Taha bahwa Allah tidak menurunkan al-Quran untuk membuat kita susah.
وَكَذَٰلِكَ أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا وَصَرَّفْنَا فِيهِ مِنَ الْوَعِيدِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ أَوْ يُحْدِثُ لَهُمْ ذِكْرًا ﴿ ١١٣﴾
Dan demikianlah Kami menurunkan Al Quran dalam bahasa Arab, dan Kami telah menerangkan dengan berulang kali, di dalamnya sebahagian dari ancaman, agar mereka bertakwa atau (agar) Al Quran itu menimbulkan pengajaran bagi mereka. [QS Ta Ha (20):113]
# Agama ini memudahkan
- Rukhsah adalah keringanan atau kelonggaran yang diberikan ketika ada kondisi-kondisi tertentu yang memberatkan.
- Agama ini tidak sedang menyulitkan kita. Sebaliknya, aturan dalam agama itu dibuat untuk membuat hidup kita lebih mudah
- Salah satu karunia Allah adalah akan dikumpulkannya kita di akhirat nanti dengan orang-orang yang kita cintai (QS Al Furqan)
- Khusyu’ berarti cinta
- Islam ini disyariatkan agar hidup kita bahagia, nyaman dan dimudahkan sebagaimana para penghuni di Surga.
# Rahmat dan karunia Allah itu cukup untuk membuat kita bahagia
قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ ﴿ ٥٨﴾
Katakanlah: “Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”. [QS Yunus (10):58]
# Doa untuk membuat kita tidak bersedih
اَللَّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّ جَالِ
“Allahumma inni a’uuzubika minal hammi wal hazan. wa a’udzubika minal ajzi wal kasali, wa a’udzubika minal jubni wal bukhli, wa a’udzubika min ghalabatid daini wa qahrir rijaal.”
“Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari rasa sedih serta duka cita ataupun kecemasan, dari rasa lemah serta kelemahan, dari kebakhilan serta sifat pengecut, dan beban utang serta tekanan orang-orang jahat.”
# Kebahagiaan spiritual itu diatas kebahagiaan spritual
- Yang “pas” itu adalah iman. Allah sudah mengukur bahwa begitu ada iman maka semuanya adalah kebahagiaan.
- Kualitas kebahagiaan spiritual itu lebih tinggi daripada kualitas kebahagiaan profan.
# Syariat diturunkan untuk membuat kita nyaman
- Situasi berislam sejak awal dicanangkan oleh Rasul dengan kondisi yang nyaman.
- Allah telah mencetak hamba-hamba-Nya sehingga sesungguhnya pastilah sudah nyaman dengan syariat-Nya. Allah tidak akan menyelakai hamba-hamba-Nya.
- Apa saja yang disyariatkan oleh agama pastilah membuat kita nyaman dan apa saja yang dimakruhkan atau diharamkan oleh agama pastilah membuat kita tidak nyaman atau sakit.
- Seluruh yang Rasul wajibkan adalah untuk membuat umatnya nyaman.
- Nabi sangat sehat sekali karena menjalani semua yang diperintahkan Allah.
# Makna Beragama yang Nyaman
- Berislam dalam kondisi semangat dan rileks.
- Melaksanakan syariat dalam kondisi yang lapang, tidak merasa terbebani dan tersempitkan.
- Beragama penuh cinta, yakni khalawatul iman (kenikmatan iman)
# Berislam dalam kondisi semangat dan rileks
- Kita melaksanakan syariat dengan semangat.
- Ketika berada dalam situasi yang berat, kita diminta untuk beristirahat terlebih dahulu.
# Melaksanakan syariat dalam kondisi yang lapang, tidak merasa terbebani dan tersempitkan.
- Mereka tidak menggugat apa yang Allah perintahkan
- Hati orang-orang ini lapang atas segala sesuatu yang Allah perintahkan
- Contoh dalam ibadah haji, salah satu pesan besarnya adalah ridho atas segala keputusan Allah
- Kita wajib tetap berusaha karena ini adalah perintah Allah
فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا ﴿ ٦٥﴾
Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. [QS An-Nisa (4):65]
# Khalawatul Iman (kenikmatan iman), Beragama Penuh Cinta
- Cinta itu menggerus semua bentuk ketidaknyamanan
- Karena cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, maka seluruh syariat ini menjadi nikmat
- Inilah yang menjelaskan ketika sahabat tetaplah merasa nyaman sekalipun diperintahkan untuk berperang, tengah malam melaksanakan shalat, dan seterusnya
- Kalau sudah cinta, maka semuanya akan dirasa mudah
- Kita haruslah berislam dengan cara seperti ini. Jika tidak demikian, maka menjalankan syariat akan sangatlah terasa berat
- Ketika seseorang tidak nyaman dengan syariat, maka orang tersebut sedang tidak sehat.
- Dorongan syahwat dan godaan setan itu membuat kita tidak nyaman dalam menjalankan syariat
- Kalau ada cinta, maka hilang semua alasan. Kalau tidak ada cinta, maka tumbuh semua alasan
# Bagaimana ketika kita sudah bisa beragama dengan nyaman?
- Kita memiliki harapan bisa istiqomah
- Kita memiliki harapan untuk khusnul khotimah
- Kita menjalankan ibadah dengan kualitas tingkat tinggi dan tidak sembarangan
- Ini adalah tingkat tingginya iman, yakni khalawatul iman
# Konstruksi khusnul khotimah
- Ketika kita dipanggil Allah dalam kondisi kebaikan
- Jika kita bisa istiqamah dalam kebaikan, maka insya Allah kita akan berada dalam kondisi kebaikan ketika kita dipanggil Allah
- Seseorang akan diwafatkan dalam keadaan yang biasa ia lakukan
- Jika bisa khusnul khatimah, maka kita akan memiliki harapan ringan di alam barzah nanti
# Kenyamanan dalam Shalat
- Kalau penat, kita shalat. Rasul berkata, “Rilekskan aku dengan shalat, hai Bilal.”
- Shalat itu rileks karena kita sedang bermunajat kepada Allah.
- Kalau rileks dan nyaman, maka ia akan bahagia berlama-lama dalam shalat
- Dalam sujud kita, kita bisa mengadu apa saja kepada Rabb kita. Bisa mengadu kepada Allah adalah suatu hal yang indah.
# Kita menjalankan ibadah dengan kualitas tingkat tinggi dan tidak sembarangan
- Shalatnya orang munafik itu sangatlah cepat seperti gerakan ayam mematuk
- Shalatnya orang mukmin itu dijalankan dengan kualitas tingkat tinggi.
- Ketika orang tidak memiliki passion, maka shalat dijalankan dengan ala kadarnya
# Tingkat tingginya iman, yakni khalawatul iman
- Dalam kondisi ini, maka seluruh kewajiban agama ini dijalankan dengan haq
- Ini sudah dijalankan oleh seluruh sahabat dan para tabi’t tabi’in
# Variabel-variabel agar bisa beragama dengan nyaman
- Perlu ilmu yang cukup
- Kerjakan dalam kondisi sedang
- Memiliki kondisi badan yang baik
- Dalam kondisi hati yang semangat dan rileks
- Mahabbah kepada Allah dan Rasul-Nya melebihi apapun
1. Perlunya ilmu yang cukup
- Semangat beragama yang tinggi dengan ilmu yang sedikit akan membuat beragama menjadi berat
- Semangat beragama yang rendah dengan ilmu yang banyak akan membuat seseorang banyak menggampangkan
- Idealnya adalah kita memiliki semangat beragama yang tinggi dengan ilmu yang banyak
- Kita semangat beragama dan ilmunya cukup
- Kalau shalat tidak khusyu’, bisa jadi pegal melaksanakannya.
- Kelonggaran yang ada dalam pilihan-pilihan hukum bisa diambil agar dirasakan ringan
2. Kerjakan syariat dalam kondisi sedang
- Jika semua yang disyariatkan dikerjakan dalam kondisi optimal setiap saat, maka kita tidak akan sanggup dan bisa menjadi ambruk
- “Sedang”-lah dan teruslah benarkan amalmu
- Kita tidak berlebihan dalam beribadah
- Jika menjalankan sesuatu dengan sedang, maka hal itu akan bisa dikerjakan dengan nyaman
- Dalam beramal, kita menjalankan selangkah demi selangkah, tetap istiqamah dan tidak pernah mundur
3. Memiliki kondisi badan yang baik
- Perintah sehat adalah perintah agama
- Dengan badan yang sehat, kita akan bisa menjalankan syariat dengan baik
- Rasul itu super sehat
- Banyak yang perlu dikerjakan dalam agama, untuk itu kita haruslah sehat
4. Memiliki kondisi hati yang semangat dan rileks
- Hati berada dalam keadaan yang semangat
- Kita berlindung kepada Allah dari keadaan sedih. Sedih ini membuat kita menjadi malas beragama dan malas berusaha
- Kita berusaha untuk membuat diri ini selalu berada dalam kondisi yang nyaman
5. Mahabbah kepada Allah dan Rasul-Nya melebihi apapun
- Kita penuh cinta karena mencintai Allah dan Rasul-Nya
# Tantangan dalam berislam dengan nyaman
- Adanya syahwat
- Adanya setan
- Lingkungan dan kondisi
- Adanya media yang tidak membangun persepsi positif tentang islam
1. Adanya syahwat
- Syahwat dalam kondisi awal itu menyukai yang buruk-buruk.
- Hadits shahih Bukhari, Surga dikelilingi oleh hal-hal yang tidak disukai oleh syahwat dan neraka dikelilingi oleh hal-hal yang disukai oleh syahwat.
- Ruh itu akan mencocokkan tempat
- Yang merasakan berat itu adalah syahwat dalam nafsu amarah
- Kita perlu mengelola syahwat dari nafsu amaroh menjadi nafsu mutmainah
2. Adanya setan
- Setan memiliki modus tazyin, yakni menghias-hiasi hati agar nyaman dengan keburukan dan tidak nyaman dengan kebaikan
- Setan membangun persepsi bahwa hal baik itu berat
TANYA JAWAB
Apakah boleh orang bercita-cita meninggal di tanah suci?
Boleh, khususnya di Madinah.
Seperti apakah pagar atau batasan dalam beragama dengan nyaman?
- Ada standar adat istiadat
- Ada standar kesehatan
- Ada standar logika
wallahu a’lam bishowab
Ditulis oleh Tim Formula Hati (AA)
No Comments
Leave a comment Cancel