Kajian Taubat dan Dzikir – Selasa, 26 Sya’ban 1443 H / 29 Maret 2022
بسم الله الرحمن الرحيم
أَشْهَدُ اَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللّٰه
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
𝐁𝐄𝐑𝐃𝐙𝐈𝐊𝐈𝐑 𝐃𝐄𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐊𝐇𝐔𝐒𝐘𝐔’
BERDZIKIR DENGAN KHUSYU’
𝗣𝗘𝗡𝗚𝗔𝗡𝗧𝗔𝗥
Ikhtiar kita semua dianggota majelis dzikir ini untuk bisa memperbaiki kualitas hidup, yaitu agar kita lebih berpeluang mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat, ketenangan hidup, menjadi wasilah sebanyak orang meraih kebaikan, emosi lebih terkendali karena dengan dzikir itu dapat menenangkan hati, menyejukan jiwa. Diharapkan group taubat dzikir masing-masing yang sudah terbentuk dikembangkan dan dibangun aliran kebaikannya. Sehingga kebaikan dapat mengalir terus menerus
𝗞𝗛𝗨𝗦𝗬𝗨
𝐾ℎ𝑢𝑠𝑦𝑢 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑓𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑄𝑢𝑟’𝑎𝑛 𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑑𝑖𝑠𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑒𝑘𝑠 𝑠ℎ𝑜𝑙𝑎𝑡. 𝑀𝑎𝑘𝑎 ℎ𝑎𝑚𝑝𝑖𝑟-ℎ𝑎𝑚𝑝𝑖𝑟 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑝𝑎ℎ𝑎𝑚𝑖 𝑘ℎ𝑢𝑠𝑦𝑢 𝑖𝑑𝑒𝑛𝑡𝑖𝑘 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠ℎ𝑜𝑙𝑎𝑡. 𝑆𝑒𝑐𝑎𝑟𝑎 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑠𝑎 𝑘ℎ𝑢𝑠𝑦𝑢 𝑎𝑟𝑡𝑖𝑛𝑦𝑎 𝑡𝑢𝑛𝑑𝑢𝑘 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ. 𝑆𝑒𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑖𝑠𝑡𝑖𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑘𝑜𝑛𝑡𝑒𝑘𝑠𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑠ℎ𝑜𝑙𝑎𝑡 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑘ℎ𝑢𝑠𝑦𝑢 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑡𝑢𝑛𝑑𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑔ℎ𝑖𝑏𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑑𝑎 𝑚𝑎ℎ𝑎𝑏𝑎ℎ, 𝑟𝑎𝑠𝑎 𝑡𝑎𝑘𝑢𝑡, 𝑚𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎 𝑡𝑎𝑘 𝑏𝑒𝑟𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝐴𝐿𝐿𝐴𝐻, 𝑎𝑑𝑎 ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑏𝑎𝑖𝑘 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑎𝑟𝑢𝑛𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑟𝑎ℎ𝑚𝑎𝑡 𝐴𝐿𝐿𝐴𝐻
𝑫𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒂𝒍-𝑸𝒖𝒓‟𝒂𝒏 𝒅𝒊𝒋𝒆𝒍𝒂𝒔𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒃𝒆𝒓𝒂𝒑𝒂 𝒑𝒆𝒎𝒂𝒌𝒏𝒂𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒆𝒏𝒂𝒊 𝒌𝒉𝒖𝒔𝒚𝒖𝒌, 𝒅𝒊𝒂𝒏𝒕𝒂𝒓𝒂𝒏𝒚𝒂:
- 𝗞𝗵𝘂𝘀𝘆𝘂𝗸 𝗱𝗶𝗮𝗿𝘁𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗿𝗲𝗻𝗱𝗮𝗵𝗸𝗮𝗻 𝘀𝘂𝗮𝗿𝗮, “𝗱𝗶𝗮𝗺”.
Pada hari itu manusia mengikuti (menuju kepada suara) penyeru dengan tidak berbelok-belok, dan merendahlah semua suara kepada Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja.” (QS. Thaha: 108) - 𝗞𝗵𝘂𝘀𝘆𝘂𝗸 𝗱𝗶𝗮𝗿𝘁𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝘁𝘂𝗻𝗱𝘂𝗸, 𝗿𝗮𝘁𝗮, 𝗵𝗮𝗻𝗰𝘂𝗿 𝘁𝗲𝗿𝗽𝗲𝗰𝗮𝗵-𝗯𝗲𝗹𝗮𝗵
“Kalau sekiranya kami turunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah-belah disebabkan takut kepada Allah Dan perumpamaan-perumpamaan itu kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir.” (QS. Al:Hasyr: 21) - 𝗞𝗵𝘂𝘀𝘆𝘂𝗸 𝗱𝗶𝗮𝗿𝘁𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝘁𝘂𝗻𝗱𝘂𝗸 𝗯𝗲𝗿𝘀𝗲𝗿𝗮𝗵 𝗱𝗶𝗿𝗶, 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗯𝗲𝗿𝘂𝗷𝘂𝗻𝗴 𝗸𝗲𝗯𝗮𝗵𝗮𝗴𝗶𝗮𝗮𝗻
“Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya: 90)
Khusyu’ tidak hanya untuk ibadah saja, akan tetapi juga untuk semua lini kehidupan manusia. Dalam hal di luar ibadah, seseorang yang melakukan pekerjaanya dengan sungguh-sungguh itu adalah khusyu’. Hal ini dikarenakan dia melakukan pekerjaan tersebut karena Allah semata. Sehingga dalam melakukan pekerjaanya, dia tidak akan melakukan hal-hal yang dilarang agama karena dia yakin Allah melihat dan mengetahui apa yang dia kerjakan
D𝗭𝗜𝗞𝗜𝗥
𝐷𝑧𝑖𝑘𝑖𝑟 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑒𝑘𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑟𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝐴𝑙𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑖𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑎𝑔𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛𝑁𝑦𝑎. 𝐴𝑑𝑎𝑝𝑢𝑛 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑖𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑘𝑠𝑢𝑑 𝑖𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑢𝑗𝑖𝑁𝑦𝑎, 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑘𝑛𝑎𝑖 𝑓𝑖𝑟𝑚𝑎𝑛-𝑁𝑦𝑎, 𝑚𝑒𝑛𝑢𝑛𝑡𝑢𝑡 𝑖𝑙𝑚𝑢 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑚𝑜ℎ𝑜𝑛 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎-𝑁𝑦𝑎
Dzikir dengan khusyu menggunakan konsep sholat dengan khusyu, termasuk maqomnya hati. Bisa disematkan kebanyak hal. Dapat dipahami, otomatis pikirannya akan konsentrasi, fokus terhadap apa yang dibaca, badannya akan tenang yang kemudian masuk dalam adab dzikir. Ketika orang penuh ketundukan dan rasa takut menghadap kiblat, bersuci, duduk kemudian berdzikir maka insya ALLAH pikirannya tenang, badannya tenang inilah yang disebut dzikir dengan khusyu
Ada beberapa adab dzikir yang dianjurkan oleh para ulama yakni bersuci, menghadap kiblat, duduk dengan tenang. Dzikir dengan khusyu ada kebaikan yang diraih, bisa dzikir dengan hati. Karena dzikir ada 2 yaitu dzikir dengan lisan dan dzikir dengan hati maknanya mengingat ALLAH walaupun lisannya tidak berdzikir yang berdampak kepada dirinya.
𝐷𝑧𝑖𝑘𝑖𝑟 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘ℎ𝑢𝑠𝑦𝑢 𝑖𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑑𝑖𝑟𝑘𝑎𝑛 𝐴𝑙𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 ℎ𝑎𝑡𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑡𝑖𝑘𝑎 𝑑𝑧𝑖𝑘𝑖𝑟, 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑝𝑒𝑟𝑡𝑖 𝑖𝑛𝑖 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑏𝑎𝑏𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑘𝑢𝑡, 𝑡𝑢𝑛𝑑𝑢𝑘, 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑠𝑟𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑘𝑒𝑎𝑔𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐴𝑙𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑊𝑇, 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑖𝑡𝑢 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑒𝑘𝑎𝑠 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘-𝑔𝑒𝑟𝑖𝑘 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑛𝑢ℎ 𝑘ℎ𝑖𝑑𝑚𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑑𝑧𝑖𝑘𝑖𝑟. 𝑀𝑎𝑘𝑎 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑖𝑡𝑢 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑖𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑚𝑒𝑙𝑒𝑛𝑦𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢ℎ𝑎𝑛, 𝑘𝑒𝑠𝑜𝑚𝑏𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛, 𝑑𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑘𝑎𝑝 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 ℎ𝑎𝑡𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑒ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑒ℎ𝑎𝑟𝑖-ℎ𝑎𝑟𝑖. 𝐷𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑖𝑡𝑢, 𝑠𝑒𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑚𝑏𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝐴𝑙𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑝𝑒𝑛𝑢ℎ ℎ𝑎𝑡𝑖𝑛𝑦𝑎, 𝑖𝑎 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑡𝑢𝑛𝑗𝑢𝑘-𝑁𝑦𝑎, 𝑑𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑛𝑦𝑎 𝑗𝑢𝑔𝑎 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑏𝑖𝑙𝑎 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑒ℎ𝑒𝑛𝑑𝑎𝑘-𝑁𝑦𝑎.
𝐓𝐀𝐍𝐓𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐃𝐙𝐈𝐊𝐈𝐑
Tantangan dzikir agar bisa khusyu tidak mudah didapatkan karena beberapa hal:
- 𝑆𝑖𝑡𝑢𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑏𝑒𝑟𝑑𝑧𝑖𝑘𝑖𝑟 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑢𝑠𝑖𝑓 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑢𝑠𝑖𝑓 (𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛)
- 𝑇𝑒𝑟𝑙𝑎𝑙𝑢 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑖𝑛𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑘𝑒𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑜𝑡𝑎𝑘 𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑎𝑝𝑎 𝑠𝑎𝑗𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑖𝑘𝑖𝑟𝑘𝑎𝑛, 𝑎𝑝𝑎 𝑠𝑎𝑗𝑎 𝑑𝑖𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛𝑘𝑎𝑛
- 𝐾ℎ𝑢𝑠𝑦𝑢 𝑑𝑎𝑛 𝑎𝑚𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑏𝑢𝑡, 𝑘𝑎𝑙𝑎𝑢 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑟𝑎𝑖ℎ𝑛𝑦𝑎 𝑖𝑛𝑠𝑦𝑎 𝐴𝐿𝐿𝐴𝐻 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛
𝐋𝐀𝐍𝐆𝐊𝐀𝐇 𝐁𝐄𝐑𝐃𝐙𝐈𝐊𝐈𝐑 𝐃𝐄𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐊𝐇𝐔𝐒𝐘𝐔
Langkah-langkah agar dzikir dengan khusyu:
- 𝐾𝑒𝑛𝑎𝑙𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑖𝑘 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑖𝑎𝑝𝑎 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝, 𝑦𝑎𝑖𝑡𝑢 𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑎𝑚𝑝𝑢𝑛 𝐴𝐿𝐿𝐴𝐻 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑢𝑎𝑠𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠, 𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑎ℎ𝑤𝑎 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑎𝑝𝑎2 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘 𝐴𝐿𝐿𝐴𝐻
- 𝐾𝑖𝑡𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑎𝑚𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑖𝑤𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑛𝑎 𝑑𝑧𝑖𝑘𝑖𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑢𝑐𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑝𝑒𝑟𝑡𝑖 𝑘𝑎𝑡𝑎 𝑙𝑎𝑎 𝑖𝑙𝑎𝑎ℎ𝑎 𝑖𝑙𝑙𝑎𝑙𝑙𝑎𝑎ℎ 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑒𝑠𝑒𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟ℎ𝑎𝑘 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑚𝑏𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑐𝑢𝑎𝑙𝑖 𝐴𝑙𝑙𝑎ℎ, 𝑦𝑎𝑖𝑡𝑢 𝑘𝑒𝑡𝑒𝑟𝑔𝑎𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎 𝐴𝐿𝐿𝐴𝐻 𝑑𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝 𝑟𝑖𝑑ℎ𝑜𝑛𝑦𝑎, 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑘𝑎𝑙𝑎𝑢 𝐴𝐿𝐿𝐴𝐻 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑢𝑟𝑘𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑖𝑛 𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛, 𝑘𝑎𝑙𝑎𝑢 𝑚𝑢𝑟𝑘𝑎 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑛𝑎𝑠𝑎 𝑘𝑖𝑡𝑎
- 𝐵𝑒𝑟𝑑𝑧𝑖𝑘𝑖𝑟 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑖𝑠𝑖 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑛𝑦𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑝𝑒𝑟𝑡𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑤𝑢𝑑ℎ𝑢, 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑙𝑢 𝑙𝑎𝑝𝑎𝑟 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑙𝑢 𝑘𝑒𝑛𝑦𝑎𝑛𝑔, 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑚𝑒𝑛𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑖𝑟, 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑖𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑢𝑟𝑢-𝑏𝑢𝑟𝑢
- 𝐵𝑒𝑟𝑑𝑧𝑖𝑘𝑖𝑟 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑖𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑛𝑦𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑡𝑢 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑖𝑠𝑖 𝑘ℎ𝑢𝑠𝑦𝑢,
𝗣𝗘𝗥𝗧𝗔𝗡𝗬𝗔𝗔𝗡
Apakah arti khudu dan tadharru’?
Khudu itu adalah tunduk, sedangkan tadharru’ adalah menghibah dimana disitu ada khudu, yaitu merupakan akhlak dan etika yang harus kita bangun ketika membina hubungan dengan Allah SWT.
Jika tengah melakukan aktivitas selalu berdzikir dengan suara pelan. Apakah dzikir seperti itu bisa termasuk dzikir dalam hati dan termasuk dzikir dengan khusyu? dzikir itu sebaiknya diucapkan dg suara atau dalam hati saja ya?
Dzikir dengan menghadirkan hati termasuk dzikir yang khusyu, dzikir sebaiknya diucapkan dengan suara ringan (tidak kencang)
Mana yg lebih baik, dzikir dalam jumlah banyak atau sedikit tapi dimaknai?
Kita butuh dzikir banyak dan khusyu, tidak boleh dibenturkan untuk memilih tetapi kita membutuhkan keduanya
Bagaimana agar dzikir kita khusyu, masalahnya antara qolbu dan pikiran kadang tidak sinergi, bagaiman pandangan Ustadz secara tasawuf?
Dilatih terus dan dibiasakan, lama kelamaan insya ALLAH bisa. Karena itu masih dalam kebaikan dibandingkan yang tidak berdzikir sama sekali.
Kalau dzikir kita ada yg klp dzikir taubat 100x dan dzikir tauhid dan sholawat dinaikan menjadi 500. Apakah dzikir taubat bisa ditambahkan?
Dzikir taubat tidak usah ditambah karena riwayatnya 70 atau 100 sementara dzikir tauhid atau sholawat tidak ada angka yang baku
Ketika diawal dzikir bisa khusuk tetapi seiring waktu akhirnya terjebak seolah itu rutinitas tidak khusuk lagi, bagaimana agar kembali khusyu?
Menghadirkan rasa butuh kepada ALLAH ketika berdzikir dan waktunya juga dilakukan dengan adab2 dalam berdzikir
Apa saja yang membuat ALLAH murka?
Maksiat kepada ALLAH, ridho yang digantungkan misal ortu tidak ridho maka ALLAH juga tidak ridho tentu dalam konteks kebaikan
Apakah dzikir taubat yang 100x itu sehari? bagaimana jika setiap sholat membaca dzikir Astaghfirullahal adziim apakah itu termasuk dzikir taubat juga?
Termasuk. Boleh, dzikir lebih dari 100x tetapi yang dicontohkan Nabi adalah 70x–100x, lebih dari 100x sudah masuk ranah fiqih tapi tidak lantas menjadi haram.
wallahu alam bishowab
Ditulis oleh Tim Formula Hati (MS/AA)
No Comments
Leave a comment Cancel